Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Satreskrim Polres Jepara sampai saat ini masih memburu tiga perempuan penari erotis.
Dari penyelidikan, tiga penari tersebut didatangkan langsung dari Semarang.
Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho mengatakan, pihaknya saat ini tengah menahan dua tersangka yang notabene sebagai panitia penyelenggara.
Dua tersangka tersebut berinisial H dan B.
Menurut Yudianto, H bertindak sebagai inisiator sekaligus fasilitator adanya tari erotis. Sementara B merupakan pihak panitia.
"Saat ini sedang kami kembangkan. Tim dari Reskrim sedang mencari seksi dancer tersebut. Untuk infromasi (seksi dancer) didatangkan dari semarang," ujar Yudianto saat ditemui di Desa Welahan, Kecamatan Welahan, Jepara, Senin (16/4/2018).
Pihaknya tidak sempat mengamankan tiga penari tersebut saat kejadian berlangsung.
Lantaran saat membubarkan, katanya, pihaknya fokus pada pengamanan kendaraan bermotor.
"Begitu dibubarkan, mereka (tiga penari seksi) ikut pergi," tandasnya.
Sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh atas izin penyelenggaraan tersebut, Yudianto mengaku pihaknya sebelumnya menerima proposal berikut susunan acara.
Dari proposal yang diterima pihaknya, hanya terdapat hiburan organ tunggal. Ternyata saat pelaksanaan acara terdapat acara cuci motor disertai penari seksi.
"Untuk fasilitator dan tersangka dijerat Pasal 33 Undang-undang 44 tahun 2008 tentang pronografi. Sementara seksi dancernya kena pasal 34," katanya.
Diketahui, pada Sabtu (14/4/2018) di Pantai Kartini terdapat event oleh komunitas motor N-Max.
Dalam kegiatan kumpul bersama tersebut rupanya terdapat adegan seronok yang menampilkan tiga perempuan penari yang mengenakan bikini. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar