CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Jumat, 27 Oktober 2017

Heboh Pengajian Abah Jenggot, Bangun Pendopo di Dekat Kuburan Kuno, MUI Sebut Ajaran Sesat

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah, secara resmi menetapkan pengajian yang dipimpin oleh Abah Jenggot (AJG) sebagai aliran sesat.

Pasalnya, ajaran yang diberikan kepada puluhan pengikutnya, tidak mengacu pada ajaran Alquran dan hadist.

Abah Jenggot, selama ini tinggal di Jalan Kenan Sandan Kecamatan Baamang, Sampit, Kotawaringin Timur, namun dia bersama pengikutnya sering melaksanakan pengajian dan memiliki banyak pengikut di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit.

Bahkan, sekitar lima bulan ini, kelompok ini sudah meresahkan masyarakat dengan aktivitas mereka di sebuah tempat di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit yang mereka anggap makam keramat seorang ulama yang sudah meninggal sekitar 300 tahun lalu.

Baca: Heboh Pengajian Abah Jenggot, Ada Ritual Memuja Kuburan Kuno, Warga Kotim Pun Resah

Makam kuno tersebut hanya berupa gundukan tanah yang berukuran layaknya lubang kuburan namun dikeramatkan, sehingga dia setiap hari minggu melakukan kegiatan ritual dan pengajian kepada puluhan pengikutnya. Mereka datang dari wilayah Baamang, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan sekitarnya.

Keberadaan kelompok Abah Jenggot selama ini semakin meresahkan, karena di lokasi gundukan tanah yang dijadikan sebagai tempat aktivitas mereka juga dibangun semacam pendopo dengan ukuran 6x12 meter, sebagai wadah kelompok ini melakukan ritual pemujaan.

Kepala Desa Rege, Kecamatan Teluk Sampit, Sapruddin, yang berhasil dihubungi Serambi Ummah, Kamis (26/10) mengakui, aktivitas Abah Jenggot membuat resah warga yang tinggal di Teluk Sampit, karena selama ini dia mengajarkan seperti pemujaan terhadap kuburan yang dikeramatkannya bersama kelompoknya.

Baca: Ini Salah Satu Kekuatan Doa Orangtua yang Luar Biasa! Bisa Bentengi Anak dari Aliran Menyimpang

Sehingga setiap Minggu, warga berdatangan ke lokasi tersebut melakukan ziarah, bahkan pernah ada dua bus rombongan yang datang dari Kalsel ke lokasi tersebut untuk melakukan ziarah.

"Biasanya mereka juga melakukan pengajian malam Jumat dan malam minggu di tempat berbeda, seperti di Desa Seranggas dan Jaya Karet bahkan di Sampit dan Desa Rege," ujarnya. (banjarmasinpost.co.id/faturahman)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search