CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Minggu, 05 November 2017

Heboh! Tersangkut Kasus Korupsi, Belasan Pangeran Diciduk KPK Arab Saudi

SURATKABAR.ID – Pada Minggu (5/11/2017), peristiwa menghebohkan diumumkan oleh Kerajaan Arab Saudi. Sebelas pangeran, empat kabinet beserta puluhan pejabat aktif maupun non-aktif ditangkap atas tuduhan korupsi. Penangkapan tersebut tak lepas dari Komite Anti-Korupsi yang dipimpin Mohamed bin Salman, sang Putra Mahkota. 'KPK Saudi' ini bahkan melakukan aksi penangkapan itu hanya beberapa jam pasca dibentuk.

Salah satu yang terciduk adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, keponakan tiri Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud sendiri. Pengumuman penangkapan dilberitakan Al Arabiya, jaringan televisi satelit milik Saudi yang siarannya disetujui secara resmi oleh Kerajaan. Penangkapan Alwaleed ini memberi kejutan tersendiri bagi pihak kerajaan maupun pusat keuangan dunia. Pasalnya, Alwaleed merupakan orang yang mengendalikan perusahaan investasi Kingdom Holding dan salah satu orang terkaya di dunia.

Melansir laporan JPNN.com, Minggu (5/11/2017), Alwaleed diketahui memiliki saham utama di berbagai perusahaan global seperti News Corp, Citigroup, Twitter, Apple, Motorola dan masih banyak lagi. Pangeran Alwaleed juga mengontrol jaringan televisi satelit yang ditonton di seluruh jagad Saudi Arabia.

Penangkapan ini tampaknya merupakan langkah terakhir untuk mengkonsolidasikan kekuatan Putra Mahkota Mohammad bin Salman.

Baca juga: Tegas! Begini Sikap JK Soal Reklamasi Teluk Jakarta

Di usia 32, suara Putra Mahkota Mohammad bin Salman sudah mendominasi kebijakan militer, luar negeri, ekonomi, dan sosial Arab Saudi. Dia dinilai telah mengumpulkan terlalu banyak kekuatan pribadi, dan pada usia yang sangat muda, sehingga kerap menimbulkan ketidakpuasan di kalangan keluarga kerajaan.

Sosok Pangeran Alwaleed bin Talal

Bulan lalu, Pangeran Alwaleed memberikan kesempatan wawancara kepada kalangan media Barat. Saat itu dia berbicara tentang mata uang, mata uang kripto (crypto currencies) dan rencana Arab Saudi untuk melakukan penawaran umum saham di perusahaan minyak negara, Aramco.

Dia juga baru saja secara terbuka berbicara dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Alwaleed adalah bagian dari sekelompok investor yang membeli mayoritas saham Hotel Plaza di New York dari Trump. Dia juga membeli kapal pesiar mahal dari Trump. Meski memiliki hubungan bisnis yang panjang dengan Trump, hal itu tak menghalangi Alwaleed untuk mengkritik Trump.

Contohnya lewat akun Twitter-nya pada 2015, Alwaleed menyebut Trump sebagai "aib tak hanya untuk Partai Republik tetapi untuk bangsa Amerika Serikat", demikian mengutip laman Kompas.com.

Trump kemudian membalas dengan menyebut Alwaleed berusaha mengendalikan politisi AS dengan menggunakan uang ayahnya.

Dengan kekayaan dan kekuasaannya, Alwaleed menjadi sosok yang dianggap sebagai "orang luar" keluarga Kerajaan Saudi. Dia kerap berbicara blak-blakan atas berbagai macam isu, seperti secara terbuka mendukung hak perempuan mengemudi jauh sebelum Kerajaan Saudi memberi izin.

Selain itu, sudah sejak lama Alwaleed juga mendudukkan perempuan di sejumlah posisi penting di perusahaannya.

Pada 2015, Alwaleed berjanji akan mendonasikan kekayaannya sebanyak 32 miliar dolar AS saat dia meninggal kelak. Belum jelas apakah penangkapan ini akan disusul dengan penyitaan aset milik Pangeran Alwaleed.

Gebrakan Komite Anti-Rasuah Arab Saudi

Heboh penangkapan 11 pangeran Arab Saudi dan empat anggota kabinet tak lepas dari Komite Anti-Korupsi yang dipimpin Mohamed bin Salman sang Putra Mahkota. 'KPK Saudi' ini melakukan aksi hanya beberapa jam pasca dibentuk.

Mengutip pewartaan Reuters via Detik.com, Minggu (5/11/2017), pembentukan komite anti korupsi itu diumumkan langsung oleh Raja Salman bin Abdulaziz pada Sabtu (5/11/2017) kemarin. Disampaikan oleh Raja Salman bahwa komite itu dipimpin oleh bin Mohammed bin Salman sang putra Mahkota.

Beberapa jam setelahnya, masih di hari yang sama, komite antikorupsi itu membuat gebrakan. Sebanyak 11 pangeran dan empat anggota kabinet Saudi ditangkap terkait dugaan korupsi maupun penyuapan.

Baca juga: Begini Komentar Gerindra Setelah Kadernya Tertangkap Karena Kasus Sabu-Sabu

Meski nama-nama pangeran lainnya yang ditangkap belum diungkap, namun salah satunya adalah Alwaleed bin Talal, diketahui merupakan pangeran yang termasuk daftar orang terkaya dunia. Jumlah pihak yang ditangkap itu masih mungkin bertambah. Penyelidik komite anti korupsi tersebut masih bergerak mencari para tersangka lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search