CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Kamis, 08 Februari 2018

Lihat Batu Bersusun di Sukabumi, Kok Reaksi Masyarakat Begitu Heboh?

KOMPAS.com -- Masyarakat heboh setelah mengetahui keberadaan batu bersusun di aliran Sungai Cibojong, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Beberapa bahkan mengaitkannya dengan gerhana bulan total dan kekuatan mistis.

Anna Surti Ariani, seorang psikolog, menduga bahwa kehebohan masyarakat dikarenakan batu bersusun terbilang baru di Indonesia.

"Karena (batu bersusun) terhitung baru di Indonesia, jadi masyarakat belum tahu bagaimana seharusnya bersikap," ujar perempuan yang akrab dipanggil Nina tersebut lewat pesan singkat kepada Kompas.com pada Rabu (7/2/2018).

Psikolog yang sehari-harinya berpraktik di Klinik Terpadu Fakultas Psikologi ini menyayangkan sikap masyarakat yang mengaitkan batu bersusun dengan hal mistis dan musyrik, tanpa memahami bahwa batu bersusun tersebut adalah karya seni.

Baca juga : Batu Bersusun di Sukabumi, Bagaimana Fisika Menerangkannya? 

Pemahaman agama yang kurang pun diduganya menjadi alasan masyarakat menentang segala sesuatu yang tidak sesuai dengan pengetahuan mereka.

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Nina, Astrid W.E.N, psikolog dari Pion Clinician berkata bahwa rasa kaget warga atas keberadaan batu bersusun tersebut merupakan bentuk reaksi atas kejadian yang tiba-tiba. Perasaan tersebut bisa memancing emosi seperti yang dialami para warga, misalnya marah dan takut.

Namun sebagai warga yang percaya Tuhan, Astrid mengimbau warga untuk tidak takut dengan susunan batu tersebut. "Jika warga beragama, apakah warga tidak memercayai kuasa Tuhan di atasnya? Apakah warga masih percaya kuasa mistis?" kata Astrid menanyakan.

Selain itu, Astrid juga berkata bahwa persepsi warga turut memengaruhi kenapa warga berpikir batu bersusun tersebut adalah mistis. Menurut dia, warga belum memiliki sudut pandang untuk mencari jawaban logis atas sebuah permasalahan, dan hal ini disebabkan oleh faktor edukasi. 

Oleh karena itu, dia pun merekomendasikan untuk memperbanyak pengetahuan sains lewat diskusi supaya wawasan warga menjadi lebih luas, mendalam, dan terbuka.

Baca juga : Perarakan Pasangan Cikupa, Kok Orang Suka Jadi Polisi Kehidupan Seks?

Nina juga menyarankan masyarakat untuk selalu menverikasi dan mengonfirmasi informasi saat pertama kali menerimanya.

Pasalnya, menurut Nina, masyarakat cenderung menolak hal baru tanpa mencoba mencari tahu terlebih dahulu. "Banyak orang gemar menghakimi sebelum benar-benar punya informasi jelas soal kasusnya. Lebih parah lagi, mereka menyebarkan penghakiman tersebut lewat akun media sosialnya," terang Nina.

Sebelum disebarkan, Nina berkata bahwa pertanyaan-pertanyaan seperti siapa pembuat batu tersebut, alasan batu tersebut dibuat, serta apa efeknya bagi mereka dan masyarakat sekitar harus terjawab.

Masyarakat pun diharapkan untuk tidak menyebarkan informasi yang kelengkapannya masih diragukan. "Kalau misalnya informasi sudah lengkap, lalu ingin menyebarkannya, lakukan secara mendidik. Jangan provokatif," katanya.

Baca juga : Studi pada Monyet Tunjukkan Kenapa Kita Tidak Perlu Takut Konflik

Pada Kamis (1/2/2018), warga di sekitar Sungai Cibojong dikejutkan dengan adanya lebih dari 50 tumpukan batu bersusun yang tersebar di aliran sungai dekat tempat tinggal mereka. Penemuan tersebut membuat gaduh masyarakat. 

Kegeraman masyarakat pun menjadi alasan Muspika dan unsur tokoh masyarakat setempat mengambil langkah menghancurkan batu bersusun tersebut.

Pembongkaran batu betumpuk tersebut, menurut Muspika Cidahu dan unsur tokoh masyarakat, supaya tidak meresahkan warga. Selain itu, untuk mencegah kerusakan lahan jika batuan terseret banjir lalu menerjang lahan warga.

"Lokasinya kan di sungai, coba bagaimana kalau terjadi banjir bandang, apalagi hujan terus-terusan turun. Itu alasan kami membongkar untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan lahan milik warga," ujar Afrizal, Kapolsek Cidahu seperti yang dikutip dari Kompas.com.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search