CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Sabtu, 19 Mei 2018

Tahun Ini HUT Ikatan Keluarga Adonara Paling Heboh

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Sejak Ikatan Keluarga Adonara (IKA) Lembata dibentuk 21 tahun silam, baru kali ini acara peringatannya paling meriah, paling heboh dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

HUT paling meriah karena diselenggarakan aneka kegiatan untuk menyemarakkan acara tersebut.

Hal ini diungkapkan Ketua Panitia Penyelenggara, Ansel Bahy, ketika ditemui POS-KUPANG.COM di sela-sela Seminar Budaya yang diselenggarakan di Aula Kopdit Ankara Lewoleba, Sabtu (19/5/2018).

Baca: Pria Ini Untai Gigi Kekasih yang Dibunuhnya Menjadi Kalung. Ini Hukuman yang Diterimanya

Dikatakannya, tahun ini rangkaian acara dianggap paling baik, karena diawali dengan karnaval budaya yang diikuti oleh banyak komunitas dan kelompok-kelompok peguyuban dari berbagai daerah yang ada di Lewoleba, Kabupaten Lembata. Dimeriahkan pula oleh barisan drum band dari SMA Negeri 1 Lewoleba dan marching band dari SMA Frater Don Bosco Lewoleba.

Berikutnya digelar juga pertandingan bolavoli yang diikuti oleh pelbagai klub bolavoli yang ada di Lewoleba. Dan, sejak sore tadi panitia juga menggelar kegiatan ilmiah yakni Seminar Budaya yang mengusung tema "Aku" Dalam Pusaran Budaya Lamaholot.

Tema ini menjadi pilihan, kata Ansel Bahy yang juga Sekretaris pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata ini, karena saat ini Lewoleba khususnya dab Lembata pada umumnya dihuni oleh masyarakat yang heterogen, yang datang dari berbagai suku, ras dan lainnya lalu hidup bersama, membaur satu sama lain di tanah lamaholot ini.

Secara psikologis, kata Ansel, warga yang datang tersebut telah menjadi bagian dari masyarakat Lamaholot di Kabupaten Lembata. Tapi dalam.kelamaholotan itu, mereka tetap menunjukkan jati dirinya sebagai warga pendatang baik itu asal suku dayak, batak karo, Ende Lio, Bajawa, Manggarai, Rote, Sabu, Sumba, Alor, Timor dan lainnya.

Yang jadi pertanyaan, kata Ansel, adalah apakah sebagai orang lamaholot, kita sudah memperlihatkan sikap dan perilaku, tutur kata, adat dan budaya sebagaimana jati diri orang lamaholot yang sesungguhnya?

"Sudahkah kita memperlihatkan diri kita sebagai orang lamaholot dalam pusaran warisan budaya kita? Faktor inilah yang menjadi alasan bagi kami untuk menyelenggarakan seminar ini dengan tema "Aku" Dalam Pusaran Budaya Lamaholot," ujar Ansel.

Pihaknya berharap agar melalui seminar tersebut masyarakat lamaholot yang ada di Lembata makin menyadari keberadaannya sebagai orang lamaholot dan mewujudnyatakan ajaran lamaholot dalam kehidupan sehari-hari. (*)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search