Sejumlah perwira Polda Riau yang fotonya beredar sendang kongkow dengan bos PT APSL tak membantar pertemuan tersebut, namun tak direncanakan dan tak terkait kasus dugaan Karlahut.
Riauterkini-PEKANBARU- Heboh foto sejumlah perwira di lingkungan Polda Riau sedang kongkow-kongkow dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL) yang viral di media sosial ditanggapi pihak-pihak yang merasa tersudutkan. Disampaikan klarifikasi melalui jumpa pers di Polda Riau, Jumat (2/9/16) .
Foto ini memunculkan dugaan ada permainan dari kongkow-kongkow tersebut antara aparat penegak hukum dengan perusahaan, termasuk penerbitan SP-3 terhadap 15 perusahaan yang ditenggarai melakukan pembakaran lahan pada 2015 lalu. "Kami perlu meluruskan terkait adanya foto kami di media sosial. Itu tidak benar seperti yang ditudingkan. Malam itu kami tim gabungan antara Propam Polda Riau dan Ditreskrimum membahas kasus Meranti berdarah. Setiap hari kita selalu evaluasi penyelidikan," papar Direktur Reskrimum Polda RIau Kombes Surawan yang merupakan salah seorang perwira dalam foto tersebut.
Dijelaskan Surawan, malam itu kebetulan ada perwira di Propam dari Mabes Polri yang menginap di hotel yang sama. Karena itu, para perwira Polda Riau tersebut ke hotel tersebut. Sekaligus mengajak Direskrimsum Kombes Pol Rivai Sinambela dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Toni Hermawan.
"Saat kami sedang ngobrol, datang rombongan pengusaha. Ada pengelola hotel dan juga pihak yang disebut pengusaha sawit. Mereka lantas mengundang kami. Karena kami kenal dengan pengelola hotel, kami menghampiri mereka dan pemilik hotel minta foto bersama. Itu yang menfoto Kasubdin III," jelas Surawan didampingi Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Ariyo Tejo, Kabid Propam AKBP Pitoyo Agung Yuwono pada wartawan dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Toni Hermawan.
Menurut Surawan, pertemuan tersebut tidak lama. Hanya untuk foto bersama. Setelah itu rombongan perwira pamit meninggalkan meja pengusaha dan kembali ke meja mereka untuk melanjutkan evaluasi kasus Meranti berdarah. "Setelah foto mereka pamit dan kami melanjutkan pembahasan kasus Meranti. Tidak ada kami membahas soal lain," tegasnya.
Karena iu Surawan meminta foto yang terlanjur beredar di media sosial tersebut tidak dikait-kaitkan dengan SP3 kasus dugaan pembakaran lahan yang melibatkan 15 perusahaan, apalagi PT APSL tak termasuk dari 15 perusahaan tersebut.
Senada dengan itu, Kabid Humas AKBP Guntur Aryo Tejo meminta agar masyarakat tidak mengembangkan masalah foto tersebut ke mana-mana. Juga termasuk terkait dengan SP3 15 perusahaan terduga pembakar lahan.
"Jadi tidak ada hubungan dengan SP-3, karena perusahaan yang dituding ini tidak masuk daftar dari 15 perusahaan yang di SP-3 kan. Jangan nanti menimbulkan skeptis di masyarakat," pinta Guntur.***(son)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar