CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Senin, 10 Oktober 2016

Ini Klarifikasi Ahok Terkait Pernyataannya di Pulau Seribu yang Bikin Heboh

Ini Klarifikasi Ahok Terkait Pernyataannya di Pulau Seribu yang Bikin Heboh
Senin, 10 Oktober 2016 | 13:08

[JAKARTA] Peta persaingan menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 semakin memanas dan ketat dengan munculnya video berdurasi kurang dari satu menit di sosial media yang menunjukan Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berbicara mengenai salah satu ayat dalam Al-Quran mengenai ayat dari surat Al Maidah.

Video dokumentasi yang seharusnya ditujukan untuk meminta warga Pulau Seribu baik masyarakat ataupun jajaran pemerintahannya itu tetap tenang dan menggunakan hak suara atau hak konstitusinya dengan netral. Namun akhirnya sambutan Ahok tersebut justru menimbulkan kecaman.

Terkait hal ini Gubernur DKI memberi klarifikasi di Balaikota Jakarta, Senin (10/10). Berikut transkrip pertanyaan Ahok seutuhnya yang dimuat SP.

" Saya sampaikan kepada ‎semua umat Islam atau kepada yang merasa tersinggung saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam atau apa.

Saya juga bukan anti Islam. Kalian ingat dari kecil bisa lihat, bukan saya mau ria ya, sekolah-sekolah islam kita bantu izin berapa banyak, termasuk KJP untuk madrasah. Termasuk kita bangun masjid.

Kamu lihat tindak tanduk saya ada enggak ingin musuhin Islam? Ada enggak melecehkan Al-Quran?

Saya minta maaf atas kegaduhan ini, saya pikir komentar ini jangan dilanjutkan lagi. Ini tentu mengganggu keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara. Padahal tidak ada niat apapun, warga Kepulauan Seribu pun waktu itu tidak ada yang tersinggung malah kami tertawa-tawa kok. Niatnya itu hanya ingin menunjukkan sebetulnya, saya enggak mau orang yang punya tafsiran itu bingung menerima bantuan tapi enggak pilih saya.

Makanya saya mengerti sekali, ini memang tafsiran pribadi urusan pribadi semua punya hak sama. Urusan agama adalah urusan pribadi, jangan dikeluarkan di publik. Makanya saya juga tidak akan menyinggung-nyinggung lagi karena suasan Pilkada menjadi ramai. Padahal pengalaman saya Pilkada dari 2003 selalu mengalami selebaran seperti ini, makanya saya hafal.

Ya udah, sekarang kita tidak perlu lanjutkan komentar saya ini. Saya minta media dan semua pihak untuk tidak melanjutkan ini. Repot gaduh karena saya, saya mohon maaf. MUI DKI juga sudah surati saya mengecam keras minta saya untuk fokus saja kepada kemaslahatan umat. Jangan ngomongin tafsiran-tafsiran agama yang sensitif. Karena sesama agamapun mentafsirannya berbeda. Untuk itu saya mohon maaf," tutup Ahok. [PR/L-9]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search