Data telematri motor Yamaha YZR-M1 yang digunakan oleh Rossi, diduga diberikan Lorenzo kepada Marquez.
Marc Marquez berhasil menjadi juara MotoGP 2016, sekaligus mengakhiri harapan Valentino Rossi. Namun, sebuah isu muncul yang menyebut pembalap bernomor 93 itu mendapat bantuan dari rekan satu tim Rossi, Jorge Lorenzo, Selasa (08/11/16).
Kemenangan di Sirkuit Motegi Jepang, pada pertengahan Oktober lalu membuat pembalap andalan Honda, Marc Marquez sukses menjadi juara dunia. Kepastian itu didapat, setelah perolehan poinnya, yang tidak bisa lagi dikejar pembalap lain di tiga seri balapan yang tersisa.
Di tengah rasa bahagia yang menyelimuti pembalap asal Spanyol tersebut, muncul sebuah kabar yang bisa saja mencoreng kesuksesan Marquez meraih gelar juara MotoGP ketiganya tersebut.
Sebuah media ternama asal Spanyol, yaitu Diario Gol, menyebut bahwa Marquez ternyata memiliki seorang mata-mata yang berada di tim saingan Honda, Movistar Yamaha.
Marc Marquez resmi menjadi juara MotoGP 2016.
Menurut media yang berbasis di Kota Barcelona tersebut, Marquez memerintahkan mata-matanya tersebut untuk mencuri data-data penting milik pesaing utamanya, Valentino Rossi.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya data rahasia pembalap asal Italia itu yang bocor, termasuk data yang cukup krusial, yakni telemetri motor Yamaha YZR-M1. Tidak hanya memberi bukti, Diario Gol bahkan secara terang-terangan menyebut sosok mata-mata tersebut, yakni rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo.
Sebuah media Spanyol menyebut Marquez mendapat bantuan dari Lorenzo untuk mengalahkan Rossi.
Indikasi itu sendiri muncul lantaran pada ajang MotoGP 2015 lalu, Rossi sempat menyebut Marquez bekerja sama dengan Lorenzo, agar ia gagal meraih gelar juara.
Memang bukanlah sebuah rahasia, jika menyebut hubungan antara Rossi dan Lorenzo memang tidak akur. Terutama beberapa musim terakhir. Terlepas menjadi rekan satu tim, keduanya selalu bersaing ketat untuk bisa meraih podium pertama di setiap balapan.
Rossi dan Lorenzo memang memiliki hubungan yang tidak baik, meskipun sebagai rekan satu tim.
Mengetahui data-data pentingnya bisa bocor ke pihak lawan, Rossi dilaporkan cukup terkejut sekaligus marah. Pembalap yang identik dengan nomor 46 itu bahkan mempekerjakan orang kepercayaannya untuk mencari tahu sosok yang membocorkan data-data penting miliknya.
Editor : Ivan Reinhard Manurung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar