DIKIRA MATI: Seorang laki-laki dengan gangguan jiwa yang dikira mati tergeletak di persawahan di Desa Mangunranan, Kecamatan Mirit, Kebumen, Rabu (9/11). (suaramerdeka.com/Supriyanto)
KEBUMEN, suaramerdeka.com - Kabar penemuan mayat laki-laki yang tergeletak di persawahan menggemparkan warga Desa Mangunranan, Kecamatan Mirit, Kebumen, Rabu (9/11) pagoi. Warga sontak berbondong-bondong berkerumun di pinggir jalan di dekat sosok laki-laki yang tergeletek di sawah yang penuh lumpur itu.
Saat bersamaan, regu patroli Polsek Mirit tengah melintas menyusuri permukiman warga. Mobil patroli polisi yang dikemudikan oleh Bripka Tauchid selaku petugas piket pada saat itu dihentikan Kepala Desa Manguranan, Taufiq. Dia melaporkan adanya penemuan mayat laki-laki tanpa identitas yang tergeletak di persawahan.
Tanpa menunggu lama, polisi yang saat itu bertugas yakni Bripka Tauchid bersama Bripka Mustofa bergegas menuju lokasi yang dimaksud. Sesampainya di lokasi kejadian sekira pukul 10.30, petugas mendapati seorang laki laki tergeletak di persawahan dan menjadi perhatian warga yang melintas.
Bukan hanya menjadi tontonan warga yang melintas, bahkan sejumlah warga yang menyaksikan kejadian tersebut langsung mengambil ponsel pintar untuk mendokumentasikan kejadian tersebut. Akan tetapi proses evakuasi tersebut membuat warga heboh. Bagaimana tidak, saat tubuh laki-laki tersebut akan diangkat, tiba-tiba terbangun.
Sontak, suasana sepaneng itu berubah menjadi gurauan. Rupanya sesosok yang dikira mayat tersebut adalah adalah orang dengan gangguan jiwa yang tidur di sawah. "Dia bangun saat akan ada yang akan mengangkatnya," ujar Bripka Tauchid.
Kapolsek Mirit AKP Sapto Wahono menyampaikan, mengantisipasi tindak kejahatan, Polsek Mirit secara rutin mengadakan patroli ke permukiman warga. "Kegiatan patroli ini merupakan cara Polsek Mirit unyuk menekan angka kriminalitas di wilayahnya," ujarnya. (Supriyanto/CN38/SM Network)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar