BATAM. TRIBUNNEWS.COM, BONDOWOSO-Pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Koesnadi Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengaku belum menerima surat resmi dari sejumlah dokter spesialis yang berencana mundur dari rumah sakit.
"Secara resmi kami belum menerima surat dari dokter spesialis, makanya kami masih menunggu suratnya," ujar Yudo Tri Handoko, Kasubag Tata Usaha, Informasi dan Pemasaran RSD Koesnadi Bondowoso, Minggu (6/11/2016).
Menurut Yudo, pada prinsipnya pihaknya siap untuk berdialog dengan dokter spesialis, sehingga akan bisa diketahui apa yang menjadi keluhan mereka.
"Kami akan kumpulkan dan siap berdialog untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi keluhan para dokter," tambahnya.
Terkait fasilitas di rumah sakit, menurut dia, akan dipenuhi secara bertahap.
"Kami terus melakukan penambahan, baik dari sarana prasarana, maupun alat kesehatannya, seperti alat CT scan kita baru, cath lab kita juga baru, jadi terus kita tambahi tetapi bertahap," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 22 orang di RSD Koesnadi Bondowoso mengancam akan mundur dari dari rumah sakit tersebut, jika tidak ada perbaikan dari pihak manajemen.
Seluruh dokter spesialis tersebut menilai, banyak masalah yang terjadi di RSD Koesnadi, mulai dari fasilitas hingga persoalan pelayanan.
"Banyak persoalan yang terjadi di rumah sakit ini, mulai dari fasilitas, pelayanan, hingga soal transparansi," ungkap Ketua Komite Medik RSD Koesnadi Bondowoso, Andreas Andrianto, Sabtu (5/11/2016).
Dia mencontohkan, saat dokter akan melakukan operasi ternyata ruangannya bocor karena hujan deras. "Kami pernah sampaikan ke jajaran manajemen dan Dirut, dan jawabannya tidak ada anggaran. Kalau tidak ada anggaran, kenapa bangun terus," sebut Andreas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar