Heboh Nama Ahok dan Partai Kafir Muncul di Soal UAS Sekolah Muhammadiyah, Ini Pengakuan Guru
Newsth.com – Nama Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Partai Kafir mendadak muncul di soal UAS Sekolah Muhammadiyah. Kemunculan soal itu membuat heboh dan menjadi sorotan publik Indonesia.
Diketahui soal tidak wajar itu muncul di lembar soal ujian akhir semester SMP Muhammadiyah 1 Purbalingga, Jawa Tengah. Ada dua soal yang terlihat aneh dan dianggap tidak sesuai dengan kurikulum mata pelajaran Tarikh.
Mapel Tarikh seharusnya membahas tentang sejarah perkembangan Islam. Namun dalam soal ujian pelajaran tersebut diselipkan calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama.
Solah tersebut terdapat di nomor 48, pertanyaannya adalah "Siapakah nama calon gubernur Jakarta yang melecehkan Alquran saat ini ?". Ada empat pilihan jawaban yang bisa dipilih siswa, dimana dalam pilihan itu ada nama Ahok tercantum.
Kemudian pada soal nomor 50 juga ada yang janggal, berikut pertanyaannya "Partai politik yang tidak mengenal Islam bahkan memusuhinya adalah". Dalam soal ini juga ada empat pilihan diantaranya A. PPP, B. PAN C. SI dan D. PKI Kafir.
Adanya soal yang melenceng dari kurikulum itu sangat disayangkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Ahmad Muhdzir. Muhdzir menyebut Kemenad mempunyai program pembinaan ada guru PAI (Pendidikan Agama Islam).
Menurutnya guru yang membuat soal dan mencantumkan nama Ahok belum mengikuti pembinaan. Muhdzir menyebut pelajaran Tarikh termasuk pelajaran muatan lokal jadi yang membuat soal adalah pihak internal.
Copyright ©TribunnewsLantas bagaimana pengakuan dari guru pembuat soal kontroversial ? Ketua Majelis Pendidikan dasar dan Menengah PDM Purbalingga Sukamto mengaku sudah memberikan teguran keras pada guru itu dan memanggilnya.
Sukamto menyebut guru yang membuat soal itu sudah meminta maaf diatas dengan membuat surat pernyataan yang dibubuhi materai. Selain meminta maaf guru itu juga berjanji tidak akan mengulangi kesalahan lagi.
Guru itu mengaku membuat soal tersebut karena dikejar deadline. Jadi dalam kondisi kelelahan dan tidak fokus dia membuat soal tersebut. Menurutnya dia sudah membuat soal sebelumnya namun hilang karena komputer sekolah tempat menyimpan soal rusak.
Baca Juga : Digugat 470 Milliar Kasus Penistaan Agama, Lokasi Sidang Ahok Akhirnya Diputuskan di Cibubur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar