CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Selasa, 27 Desember 2016

Heboh Gafatar Sampai ke Tanah Kutai

TENGGARONG – Awal 2016, Indonesia dihebohkan dengan terungkap-nya Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), organisasi terlarang yang difatwakan se-sat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kelompok bentukan "Nabi Palsu" Ahmad Musadeq tersebar di berbagai daerah, tak terkecuali di Kutai Kartanegara.
Tanah subur negeri Kutai ternyata menjadi incaran para pengikut Ahmad Musadeq. Tak kurang 553 anggota Gafatar mendiami empat kecamatan di Kukar; Sebulu, Kota Bangun, Samboja, dan Tenggarong. Mereka tinggal di wilayah terpencil, jauh dari pemukiman warga untuk bercocok tanam.
Para anggota Gafatar di Kukar sebenarnya sudah terendus sejak Oktober 2015 oleh Kominitas Intelijen Daerah (Kominda) Kecamatan Samboja. Mereka khawatir organisasi yang telah dianggap sesat ini kembali menghidupkan ajarannya di pesisir Kukar. Kelompok ini mayoritas berisi pengikut dari Sulawesi.
"Gafatar merupakan organisasi sesat berdasarkan hasil kajian MUI. Praktek yang dilakukan dengan mencuci otak anggotanya dan merencanakan peperangan untuk membentuk negara sendiri," kata Kepala Kantor Kemenag Kukar Sulaiman Anwar saat itu.
Tanpa pikir panjang, Pemkab Kukar bersama Forum Koordinasi Pemerintah Daerah kemudian memulangkan anggota kelompok ini ke daerah asalnya secara bertahap. Sekitar Rp500 miliar dana Pemkab Kukar tersedot untuk memulangkan mereka ke daerah asalnya masing-masing.
"Pemulangan yang dilakukan Pemkab Kukar berlangsung aman dan nyaman sampai ke daerah mereka, untuk itu pemulangan dilakukan melalui pengawalan ketat Kepolisian, dan juga didampingi oleh tenaga kesehatan," kata Kabag Humas Pemkab Kukar Davif Haryanto.
Aset yang ditinggalkan kelompok ini rencananya akan diganti rugi oleh pemerintah, namun hingga kini belum ada kejelasan.
Di Loa Tebu, Kecamatan Tengarong, lahan pertanian yang ditinggalkan pengikut Gafatar digarap oleh masyarakat. "Lahan eks Gafatar di sini sudah ditanami masyarakat dengan berbagai jenis sayuran," terang Loa Tebu Ambo Dale.(ran415)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search