Pada halaman 54 dibuku tersebut diterangkan tentang cara penanggulangan pelecehan seksual. Namun justru bahasa yang digunakan terlalu vulgar untuk ukuran pendidikan kelas V sekolah dasar.
Salah satu sekolah yaitu SDN 1 Sokenagara Purwokerto, yang menerima buku-buku materi tersebut langsung bertindak cepat.
Usai para siswa kelas V menyelesaikan ujian akhir semester mata pelajaran Penjasorkes. Seluruh buku-buku ini ditarik pihak sekolah.
Beberapa guru olahraga dan guru lainnya yang melihat buku ini mengaku terkejut dengan isi kalimat buku ini. Mereka mengaku jika pihaknya baru tahu setelah ada wali murid melaporkan penemuan buku yang mengandung unsur pornografi ini.
"Kalimat-kalimat dalam buku ini terlalu vulgar, sehingga buku ini sementara saya tarik karena adanya laporan dari wali murid di sekolah kami," ujar Tri Rudiyati, Kepala SDN 1 Sokanegara Purwokerto.
Sementara buku-buku ini ditarik, pihak sekolah akan menunggu intsruksi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas mengenai penjelasan terkait temuan buku ini.
Sedangkan beberapa wali murid sendiri menyayangkan adanya buku materi pelajaran siswa SD kelas V yang kalimat-kalimatnya terlalu vulgar dan tidak pas.
Wali murid sendiri mengaku tidak keberatan dengan penarikan buku-buku tersebut karena justru buku-buku tersebut dinilai kurang pantas dibaca anak sekolah dasar.
Pihak sekolah dan wali murid berharap agar masing-masing orangtua siswa dianjurkan untuk saling memantau buku-buku materi pelajaran anak-anaknya. Mereka juga meminta agar kasus ini segera bisa diselesaikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.(snd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar