Kebumen, GATRAnews – Warga Kaibon Petangkuran Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dihebohkan dengan jatuhnya sebuah kanon militer di ladang warga, Kamis (14/9). Kanon itu diduga melenceng dari sasaran dan jatuh jauh dari zona latihan militer.
Petani setempat, Seniman mengatakan kanon itu jatuh sekira pukul 10.00 WIB, di tanah desa yang terletak di Blok Ngalur, Dukuh Karangjiad. Saat itu, ada delapan petani yang tengah bekerja di ladangnya. beruntung, kanon itu tak meledak. Saat ditemukan, kanon itu tanpa hulu ledak dan kincir belakang.
"Cuma yang jatuh di lahanku itu kan tidak meledak. Ladangku itu kan jauh mas. Bicara soal zona aman, itu jauh ke utara, sekitar 800 meter. Kalau dari perkampungan itu jaraknya tinggal 120 meter," ujarnya, Jumat sore (15/9).
Seniman menduga kanon itu berasal dari tembakan dalam latihan militer yang melenceng jauh dari sasaran. Kanon itu melampaui tiga zona, yaitu batas pagar, ladang, dan Trans Jalan Lintas Selatan-Selatan (JLSS). Pekerja yang saat itu berada di lokasi lantas melaporkan ke Ketua RT dan Bayan (Kepala Dusun) setempat. Lantas, laporan itu diteruskan ke pihak Koramil yang kemudian mengamankan sekitar lokasi.
"Di utara mega proyek proyek JLSS, sekitar 200 meter kalau dari JLSS. Jadi pelurunya itu langsung, begitu kita ke sana, tentara mengambil pelurunya," katanya.
Dikonfirmasi, Komandan Kodim 0709/Kebumen, Letkol Kav Suep SIP, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kanon itu berasal dari tembakan Batalyon Kavaleri 2, Turangga Seta, TNI AD, menggelar pelatihan menembak di hari terakhir latihan militer, antara Senin-Kamis (11-14/9). Diduga kanon itu rekolset atau melenceng, lantaran terpental dari sasaran aslinya. Namun secara pasti, dia mengaku tak mengetahui benda apa yang menyebabkan kanon bisa memental sejauh itu.
"Itu informasi awal kan hanya rekolset. Rekolset itu, artinya harusnya jatuh di titik yang ditentukan, itu mental, mental gitu lho. Jadi harusnya ujungnya kena sasaran, tetapi ini kena sasaran tapi karena ada sesutau di situ, kemudian mental. Jadi tidak meledak. Mental ke sekitarnya," jelas Suep.
Suep membantah bahwa kanon itu melenceng sejauh 800 meter dari zona aman. jarak dari batas daerah latihan militer hanya sekira 100 meter. Tetapi, dia mengkonfirmasi bahwa antara titik sasaran asli dengan titik jatuh memang jauh, yakni antara 700-800 meter.
"Kanon jenis 105 yang jatuh di ladang warga itu tanpa hulu ledak. Dalam pelatihan militer, tidak setiap kanon atau amunisi yang digunakan terdapat hulu ledak," ujar dia.
Dia menambahkan, pihaknya telah memfasilitasi pertemuan antara warga dengan penanggungjawab latihan militer, Litbang TNI AD. Dalam pertemuan itu, telah disepakati ganti rugi atas kerusakan yang terjadi akibat jatuhnya kanon. Pihaknya juga telah menjelaskan kepada warga soal kronologi insiden itu.
Reporter: Ridlo Susanto
Editor: Rosyid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar