BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - HINGGA Kamis (14/9) puluhan remaja dan anak-anak masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan beberapa rumah sakit lain di Kota Kendari, Sultra.
Pada Rabu (13/9/2017), setidaknya 40 orang bergantian dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan secara ekstra, bahkan harus diikat tangan bahkan ada pula yang kakinya, karena mengalami kejang-kejang, berhalusinasi bahkan lupa ingatan.
Mereka mengalami itu setelah diduga mengonsumsi obat berbentuk pil atau cairan bernama, PCC.
Namun, kabar yang sempat santer beredar di media sosial (medsos) menyebutkan, obat itu kabarnya sejenis flakka yang merupakan narkoba baru yang mengguncang berbagai negara.
Diduga Flakka secara diam-diam sudah beredar di Indonesia. Atau juga bisa jadi dicampur dengan obat-obat lain lalu diperjualbelikan dengan harga murah.
Baca: 1 Tewas dari 50 Korban Konsumsi Obat PCC. Polisi Tetapkan 5 Tersangka. Dua Apoteker
Baca: VIRAL! Beredar Pil PCC yang Bisa Membuat Anak Berhalusinasi Seperti Kesurupan
Baca: Benarkah 12 Ton Obat yang Diamankan Polsek Bintan Timur di Kijang adalah Jenis Flaka?
Tragisnya, seorang pasien yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) yakni Moldi Kurniawan (11) meninggal. Dia tidak sadar diri setelah menelan obat tersebut.
Kemarin, korban meninggal bertambah. Rusli (20) dalam kondisi berhalusniasi, berlari ke laut hingga tenggelam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar