PROKAL.CO, TARAKAN – Siapa pemilik janin yang dibuang di pinggir sungai di Jalan Pangeran Aji Iskandar, Kelurahan Juata Kerikil, kemarin (2/12) masih menjadi misteri. Janin ini kabarnya ditemukan oleh pelajar SMP yang kebetulan melintas di jalan tersebut sekira pukul 09.30 Wita.
Penempuan janin malang itu pun menjadi heboh. Hanya beberapa saat saja, warga yang melintas di dekat lokasi kejadian langsung singgah menyaksikan janin yang masih berwarna merah itu.
Dari pantauan Kaltara Pos, janin bayi tersebut tergeletak begitu saja dengan posisi menyamping ke kiri. Janin ini ditemukan di tepi sungai dengan ketinggian sekitar 8 meter dari atas jembatan. Sebelum ditemukan, janin bayi malang tersebut ditutupi dengan kaos lengan panjang berwarna hitam. Penemuan jasad janin bayi berjenis kelamin perempuan ini sempat membuat masyarakat sekitar dan para pengendara yang lewat heboh karena mengingatkan mereka pada kasus penemuan bayi membeku di dalam freezer beberapa bulan lalu.
Mereka pun berbondong-bondong melihat jasad janin bayi tersebut. Bahkan, ada beberapa warga rela turun ke bawah untuk bisa mengabadikan momen penting ini sambil menunggu polisi datang.
Seorang warga bernama Ani (24) mengatakan, yang pertama kali menemukan bayi tersebut merupakan dua orang siswa SMP Negeri 9 Tarakan, yakni Jf dan Fl. Kedua remaja ini diketahui berjalan kaki saat pulang sekolah. Namun, saat tiba di jembatan, keduanya kaget melihat janin bayi tertutup setengah oleh baju berwarna hitam.
"Nah pas mereka lihat seperti bentuk bayi, anak sekolah itu kemudian panggil warga yang dekat. Kemudian mereka turun untuk menyaksikan langsung apakah benar itu adalah bayi," ungkapnya.
Saat beberapa warga turun dan melihat langsung, tambah Ani, warga sangat dikagetkan sekali ternyata benar itu adalah jasad janin bayi. "Sudah itu baru mulai banyak warga yang berdatangan, dan orang lewat naik motor pun singgah melihatnya," bebernya.
Sementara itu, Andi salah satu saksi mata lain ketika dikonfirmasi mengatakan, dirinya sempat melihat langsung keadaan jasad janin bayi tersebut dan menduga janin bayi tersebut belum lama terbuang. Dia memastikan hal itu lantaran janin bayi tersebut masih berwarna merah dan belum mengeluarkan bau.
"Kayak macam masih segar, tidak bau juga. Pasti baru aja dibuang itu. Dan di atas kepala bayi itu ada bekas luka, seperti terbentur sesuatu," tuturnya.
Karena warga makin tak terkendali, pihak kepolisian pun dihubungi agar segera datang mengevakuasi jasad janin bayi tersebut. Beberapa saat kemudian, pihak kepolisian tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) segera mengamankan jasad janin bayi itu kemudian membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Sementara, dua saksi mata yang pertama kali menemukan jasad janin bayi tersebut langsung dibawa ke Mapolres Tarakan untuk dimintai keterangan.
"Kita sudah bawa jasad bayi itu ruang mayat RSUD, dan nantinya akan dilakukan autopsi terhadap jenasah bayi tersebut," kata Kapolres Tarakan, AKBP Dearystone Supit melalui Paur Subag Humas Polres Tarakan, Ipda Deny Mardiyanto.
Dijelaskan Deny, pihak kepolisian melakukan autopsi terhadap jasad janin bayi tersebut untuk mengetahui penyebab kematiannya. "Kita masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit. Jadi kita ingin tahu dulu penyebab kematian bayi tersebut," ungkapnya.
Hingga kemarin, beber Deny, pihak kepolisian sudah meminta keterangan saksi-saksi yang pertama kali menemukan jasad janin bayi tersebut. Dari perkembangan terakhir, Deny memastikan kasus ini masih dalam penyelidikan Satreskrim Polres Tarakan dan akan memburu pelakunya.
"Intinya masih dilakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Namun kita ingin tahu juga penyebab kematianya, umur bayi tersebut, apakah sudah lama meninggal dan yang lainnya. Makanya masih kita tunggu hasil autopsi. Selain itu kita masih mencari saksi lainnya lagi," pungkasnya. (zar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar