FAJAR.CO.ID, JAKARTA- Ustad Bachtiar Nasir terlihat sedang meminum kencing onta saat berada di Arab Saudi beberapa hari lalu. Video tersebut lantas jadi perbincangan di sosial media.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), itu juga memaparkan sebuah hadis nabi soal bolehnya meminum kencing onta.
"Sesungguhnya dalam air kencing unta dan susunya mengandung obat bagi penyakit di dalam perut mereka." (HR. Ahmad: 2545)" tulis Bachtiar Nasir lewat akun sosial medianya.
Meski sudah memaparkan beberapa dalil tentang bolehnya meminum kencing onta, namun video tersebut rupanya masih menjadi kontroversi netizen.
A post shared by Bachtiar Nasir (@bachtiarnasir) on
Wakil ketua DPR RI, Fahri Hamzah menilai, tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan oleh Ustad Bachtiar Nasir. Kata Fahri, hal itu sudah jelas dalam dalil-dalil yang sahih (kuat).
"Apa salahnya kencing onta? Ituu ada hadis-nya dan sahih… seorang sahabat kena lepra dan sembuh setelah disuruh Nabi SAW minum." Tulis Fahri Hamzah.
Kata Fahri, meminum kencing onta merupakan keyakinan, tergantung sains yang akan membuktikannya. "Maksud saya, itu keyakinan, apakah sains mau berbaik sangka membuktikannya ya kita tunggu saja, di kampung saya anak-anak sakit mata cuci mata pakai kencing pagi." Kata Fahri.
Sebelumnya, Fahri mengaku kaget terhadap keterangan yang membolehkan meminum kencing hewan gurun pasir itu. Sebab di Arab Saudi sendiri, kencing onta dijual lebih mahal darpada air susunya sendiri.
"Saya juga kaget waktu mendapat keterangan itu. Dan melihat sendiri para peternak unta di Saudi menjual kencing unta lebih mahal dari susu unta. 5 SR untuk susu unta dan 20 SR untuk kencing unta. Saya tanya ke ulama, Saya diberitahu bahwa ulama memang ada perbedaan pendapat… sebagian menganggap hadits sahih itu hanya berlaku zaman nabi karena yang disuruh nabi minum itu adalah orang yg kena hukuman… bukan orang biasa." Kata Fahri Hamzah.
"Tapi sebagian ulama berpandangan bahwa hadits itu tidak dibatalkan dan berlaku umum." imbuhnya.
Fahri melanjutkan, yang dilakukan Ustadz Bachtiar Nasir itu hanya meneruskan apa yang ada dalam teks hadis, sehingga tidak ada salahnya. "apa salahnya? Paling tidak ini perbedaan pendapat." Cetusnya.
Sebagai penutup, Politisi PKS itu mengaku bingung dengan sebagian netizen yang kerap berkomentar tentang Ulama.
"Saya suka bingung dengan orang pintar di Indonesia, berdamai dengan dukun gampang tapi dengan ulama susah banget.. wallahualam." Tutupnya. (dal/fajar)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar