Suara.com - Otoritas perlindungan satwa liar Thailand menemukan bangkai 40 ekor bayi harimau di dalam sebuah "freezer" (lemari pendingin) kuil terkenal Thailand, Tiger Temple, hari Rabu (1/6/2016). Mayat-mayat bayi harimau tersebut ditemukan saat mereka mengevakuasi satwa-satwa yang tinggal di kuil tersebut.
Kuil Buddha yang terletak di Provinsi Kanchanaburi itu selama ini menjadi salah satu tujuan wisata di mana para turis bisa berfoto selfie bersama bayi-bayi harimau yang minum dari botol susu.
Namun, belakangan, pihak berwajib menggelar penyelidikan terhadap dugaan penyelundupan hewan liar. Penggeledahan dilakukan sejak hari Senin awal pekan ini.
Menurut ilmu pengobatan tradisional Cina, beberapa bagian tubuh harimau diyakini memiliki khasiat bagi kesehatan manusia.
Mayat 40 harimau tersebut ditemukan di sebuah lemari pendingin di bagian dapur kuil, demikian dikatakan wakil direktur jenderal Departemen Taman Nasional Thailand Adisom Nuchdamrong.
"Para relawan asing di kuil pada hari ini mengatakan pada kami mengenai hal tersebut dan menunjukkan kami lemari pendingin tersebut. Mungkin mereka merasa bahwa apa yang dilakukan pengelola kuil tidak tepat," kata Adisom.
"Mungkin ada tujuan tertentu dari kuil mengapa mayat-mayat bayi harimau tersebut disimpan," sambungnya. "Tapi untuk apa, saya tidak tahu," ujar Adisom.
Para petugas yang mengenakan masker penutup wajah memperlihatkan temuan bangkai harimau tersebut kepada media di kuil. Ditemukan pula mayat Binturong, sejenis hewan dilindungi di antara mayat bayi harimau.
Pihak kuil, dalam komentar yang diunggah ke laman resmi Facebooknya mengatakan, otoritas perlindungan satwa liar sudah mengetahui soal keberadaan mayat harimau di dalam lemari pendingin. Mayat-mayat tersebut merupakan bayi harimau yang memang sudah mati. Alih-alih dikremasi, mayat-mayat tersebut disimpan di dalam lemari pendingin atas arahan dari seorang dokter hewan yang pernah bekerja di kuil tersebut.
Namun, Adisom mengaku pihaknya belum mengetahui soal keberadaan mayat-mayat bayi harimau itu. Selama ini, kata Adisom, mereka hanya diberitahu soal harimau dewasa yang mati, tapi bukan bayi harimau.
"Pihak kuil memberitahu kami ketika harimau dewasa mati, tapi tidak soal bayi harimau mati," lanjut Adisom.
Sejak Senin, otoritas terkait sudah mengevakuasi 61 ekor harimau dari kuil tersebut. Sementara itu, 76 ekor harimau lainnya masih berada di kuil.
Thailand sudah lama menjadi pusat penyelundupan hewan langka dan hasil hutan ilegal, seperti gading gajah. Burung-burung, mamalia, dan reptil eksotis, di mana sebagian diantaranya adalah spesies langka, mudah ditemui di pasar-pasar.
"Sudah jelas bahwa kesehatan para harimau tidak menjadi prioritas dan kehidupan mereka dieksploitasi untuk menghibur para wisatawan," sebut Penasihat Asia-Pacific Wildlife di World Animal Protection, Jan Schmidt. (Reuters)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar