Suara.com - Taraneh Alidoosti, artis asal Iran yang mendapat julukan 'Natalie Portman of Iran' telah memicu kontroversi setelah tato di tangannya tersingkap ketika jumpa pers di Teheran.
Taraneh menggelar jumpa pers setelah kembali dari Festival Film Cannes, Prancis, di mana dia mempromosikan film terbarunya, Salesman, arahan sutradara pemenang Oscar, Asghar Farhadi.
Tato yang menggambarkan simbol 'kekuatan perempuan' itu memicu kemarahan di media sosial dengan beberapa netizen menuduhnya mendukung aborsi, sebuah tindakan ilegal di negara Republik Islam.
Selain itu, tato juga dianggap tanda amoralitas dan kebarat-baratan.
Menanggapi kehebohan itu, Taraneh menjelaskan di Twitter arti simbol 'kekuatan feminis' dan bagaimana dia melihat feminisme sebagai hal untuk 'menunjukkan persatuan dan kesatuan'.
Dalam serangkaian cuitan, dia menulis: "Tetap tenang dan Ya aku feminis; Feminis: orang yang percaya pada kesetaraan sosial, politik, dan ekonomi dari gender."
Salah satu netizen menjawabnya:'Tetap tenang dan Anda akan berada di penjara Evin besok'. Penjara terkenal di Teheran. Dia pun menjawabnya dengan beberapa emoji wajah tersenyum.
Perdebatan seputar simbol ini muncul di tengah protes terhadap undang-undang yang bisa menindas kaum perempuan Iran, di mana jilbab wajib digunakan.
Pekan lalu, sejumlah model di Iran ditangkap dan dipaksa untuk mempermalukan diri di depan umum dengan memposting gambar glamor mereka sendiri di sosial media tanpa jilbab.
Gambar itu di bagikan ke laman Facebook beralamat My Stealthy Freedom yang dibuat oleh aktivis Iran, Masih Alinejad, yang berbasis di New York.
Polisi menangkap delapan model sebagai tindakan keras. Namun, sejumlah perempuan juga akhirnya memotong pendek rambut mereka dan berpakaian seperti laki-laki untuk menghindari polisi syariah yang keras.
Taraneh Alidoosti sendiri salah satu artis Iran paling populer di aplikasi berbagi foto Instagram dengan 2,6 juta pengikut. Dia sudah menikah dan dikaruniai seorang putri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar