TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Petani Desa Siulak Mukai, Nurdin, kaget sesampai di kebun melihat kulit manis yang biasanya terhampar sudah tinggal batangnya saja.
Sementara kulit manis sudah dikuliti oleh maling. Padahal menurutnya kulit manis tersebut sudah dipelihara hingga belasan tahun.
"Sampai di kebun lihat kulit manis sudah dikubak (dikupas) semua dari batang, setinggi tegak sudah diambil semua," katanya, Kamis (26/10).
Dia menyebutkan sekitar 46 batang lebih kulit manis yang ada di ladangnya.
Menurut Nurdin, aksi pencurian ini dilakukan pada malam hari.
Siang hari banyak warga yang masih berada di ladang dan tidak ada yang mendengar atau mẻlihatnya.
"Kulit manis yang ditinggalkan hanya sebagian saja lagi. Yang kecil," katanya
Dia menduga maraknya pencurian kulit manis setelah harganya mulai naik.
"Kita berharap ada upaya bagaimana pencuri kulit manis jera. Kalau bisa pembeli kulit manis tak sembarangan juga," katanya
Pencurian kulit manis juga terjadi di Kecamatan Kayu Aro, Kerinci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar