CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Minggu, 05 Agustus 2018

Derby Monginsidi Milik Smansa

Tim basket SMAN 1 Surakarta benar-benar tampil cukup trengginas saat menjalani Derby Monginsidi, melawan tetangganya SMAN 2 Surakarta pada hari perdana Honda DBL Central Java Series 2018-South Region di Sritex Arena, kemarin (3/8).

Sejak kuarter pertama tim berjuluk Smansa tersebut tampil penuh percaya diri. Hal itu wajar karena di tribun utara Sritex Arena, ratusan Sesaji (suporter Smansa) bersama Kasmaji (Alumni SMAN 1 Surakarta) hadir untuk menyemangati tim kebangaannya

Dua kuarter awal jadi pembuktiannya. Bahkan sebelum turun minum, Smansa sukses unggul 17-8 dari Smada (julukan SMAN 2 Surakarta) di akhir kuarter kedua.

Panas di lapangan, panas juga di atas tribun. Sesaji membentangkan sebuah koreo 4D bergambang maskot mereka, yakni Mas Aji dengan paras yang seakan hendak berperang. Ini jadi penggambaran semangat anak-anak Sesaji untuk memberikan motivasi kepada Smansa untuk memenangkan laga.

Koreo tersebut dibalas dengan chant keras suporter Smada. Mereka bahkan membentangan sebuah banner bertuliskan 'Monginsidi Is Blue'. Di akhir laga, Smansa membalasnya dengan spanduk bertuliskan 'Margoyudan Is Green'.

Dua sekolah bertetangga yang terkenal punya fans fanatik tersebut memang sukses membuat Sritex Arena terdengar lebih bising dari hari-hari biasanya.

Bahkan bisa dibilang di game kemarin, Derby Monginsidi ini adalah game yang ditonton oleh paling banyak pasang mata. Tak hanya dua suporter yang bertanding saja, suporter dari SMAN 4 Surakarta, SMAN 7 Surakarta dan beberapa suporter klub yang bertanding lainnya juga memilih untuk duduk dengan tegang melihat pertandingan yang sangat ketat berjalan tersebut.

Sangking banyaknya yang menonton, di belakang ring sisi barat bahkan terpaksa dipenuhi suporter yang rela berdiri berhimpit-himpitan untuk melihat laga, karena tribun penonton sudah tak cukup untuk menampung penonton.

Totalitas juga diperlihatkan dua pemanis tim di pinggir lapangan. Baik tim dance Smansa maupun Smada juga benar-benar totalitas dalam memperlihatkan koreografinya. Bahkan konsep mereka semakin menghibur dengan kostum yang senada dengan konsep yang mereka buat. Smansa memadukan unsur musik-musik eropa dengan perpaduan musim modern dance, sementara tim dance Smada mengusung konsep tradisional.

Kembali lagi ke lapangan, ternyata anak-anak Smansa bisa bilang lebih unggul dalam sisi taktik menembus defense lawan. Dua kuarter terakhir, gagal dimaksimalkan oleh anak-anak Smada. Hingga empat kuarter berakhir, Smansa sukses menutup laga dengan kemenangan meyakinkan 34-14.

"Sesuai game plan, anak-anak ngejalanin. tadi ada beberapa rool kurang paham, jadi saya harus keluar lapangan. bisa dibilang kita beruntung saja. Asal tadi tidak turnover, seharusnya poinnya bisa lebih banyak," terang Pelatih Smansa, Satriyo usai laga kemarin.

Kunci kemenangan Smansa dalam laga ini salah satunya adalah karena produktivitas beberapa bitangnya. Naufal Atha mencetak sembilan poin di laga ini, sedangkan Reza Ananda ikut menyumbang delapan poin untuk kemenangan Smansa.

Hasil ini seperti membalas dendam lama di musim 2012. di mana saat itu, kedua tim juga bertemu di partai perdana Honda DBL. Bedanya kala itu Smada sukses menang atas Smansa, bahkan Smada sukses melaju hingga ke partai final. Sayang di partai final tim putra Smada kalah saat bersaing dengan SMA Regina Pacis yang sukses menyematkan diri sebagai juara Honda DBL Central Java Series 2012-South Region.

"Anak-anak entah kenapa hari ini, mainnya tak sesuai yang saya instruksikan," terang coach Smada, Nur Wicaksono. (aya/nik)

(rs/aya/per/JPR)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search