NETIZEN heboh dengan sikap polantas. Itu setelah pemilik akun Facebook Wisnuhandy Widyoastono menceritakan pengalamannya dikeroyok polisi lalu lintas di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
Wisnuhandy Widyoastono menulis mendapat perlakukan tak mengenakan dari polantas karen menanyakan surat tugas kepada polisi lalu lintas yang menanyakan surat berkendaranya.
Menurut cerita di akun tersebut, peristiwa itu terjadi di Perempatan Duren, Kampung Sawah, Ciputat.
"Saya mengendarai motor dalam kondisi macet dari segala arah dan sedang berhenti nunggu giliran. Tiba2 disuruh menepi oleh petugas polisi untuk ditanya surat2 kendaraan. Di lokasi tersebut tidak ada papan pemberitahuan razia atau pemeriksaan."
"Saya menepi dan bertanya kepada petugas tersebut untuk melihat surat tugas mereka secara baik2. Petugas yg bernama NASUTION tiba2 membentak2 saya sambil membawa saya ke komandannya yg bernama AGUS.S. Ketika bertemu dengan komandannya, saya tanya kenapa saya dimintai surat2. pelaku NASUTION masih bicara emosi tinggi. Jelas saya tidak terima, saya bicara baik2. kemudian datang lagi satu petugas anak muda berkulit gelap (tidak tahu namanya siapa) ikut marah2 ke saya. Kembali saya menjelaskan bahwa saya hanya bertanya dan menegaskan ke mereka kenapa harus dengan emosi."
"Tiba2 saya dipukul oleh NASUTION dan temannya yg berkulit gelap ikut memukuli saya. Tidak cukup 2 orang memukuli saya, masih ditambah lagi ada seorang petugas sudah tua langsung datang dari jauh dan ikut memukuli saya. Total ada 3 orang memukuli saya saat itu. Beruntung saya masih memakai helm."
Setelah itu, Wisnuhandy mengaku dia sempat diajak komandan Polantas bernama Agus itu ngopi bareng, tapi dia menolak dan memilih akan melaporkan kasus pemukulan itu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, membantah kabar terkait pemukulan itu.
"Jadi Kapolres Tangerang Selatan sudah memanggil seluruh anggota yang melakukan pengamanan dan pengaturan di Perempatan Duren, Ciputat. Dari keterangan anggota kita, tidak ada satu pun yang melakukan pemukulan," ujar Awi, di Mapolda Metro Jaya.
Dikatakan Awi, anggota Propam juga melakukan pengecekan dan memeriksa pedagang di lokasi.
"Kami tidak langsung percaya. Kami cek dan konfrontir dengan penjual kopi di sekitar lokasi. Dikatakan, memang tidak ada pemukulan," jelasnya.
(kan/ps)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar