Minggu, 03 Juli 2016 , 22:33:00
NAIK MOTOR: Sujana dan Sari Saat membawa pulang jenazah anaknya dari Instalasi Forensik Sanglah ke Banjar Yeh Kori, Ben Bebandem, Karengasem Sabtu (2/7). FOTO: Ratu Ayu Astri Desiani/Radar Bali
DENPASAR - Kisah pilu itu terjadi di RSUP Sanglah, Denpasar Bali, Sabtu (2/7). Lantaran keterbatasan dana, pasangan suami istri petani bambu miskin dari Karangasem, Wayan Sujana, 45, dan Wayan Sari, 40, nekat membawa pulang jenazah sang anak yang meninggal usai menjalani operasi bikin lubang anus dengan sepeda motor.
Padahal, jika sesuai aturan, jenazah dari rumah sakit harus dipulangkan dengan mobil ambulan
Ya, siang itu, suasana di Instalasi Forensik RS Sanglah tampak sepi. Hanya ada sepasang suami istri yang sedang duduk dan termenung di rumah duka Instalasi Forensik RS Sanglah.
Mereka adalah Wayan Sujana, 45, dan Wayan Sari, 40. Kedua pasangan ini harus menerima kenyataan bahwa bayi laki-lakinya meninggal setelah mendapatkan beberapa tindakan operasi untuk membuat lubang anus.
Namun malangnya, belum saja menikmati hidup seperti orang normal, bayi itu tewas akibat mengalami kesulitan bernafas.
"Ada darah juga yang keluar dari hidungnya. Kata dokter memang kondisinya sudah sangat menurun," ucap Sujana.
Pasutri yang bekerja sebagai petani bambu ini kembali dilanda kegelisahan saat pihak rumah sakit memberikan surat pernyataan utang yang berjumlah Rp 7.934.000.
Wartawan Radar Bali (JPNN Group) sempat melihat kondisi jenazah bayi itu. Bayi itu berkulit putih, dibalut dengan kain lembut berwarna merah muda dan hijau.
Ke Mana Saja Bali Itu Istimewa
EDAN! Kamar Kos jadi Tempat Prostitusi
Positif Gunakan Ineks, 5 Perempuan Cantik Akhirnya...
Blaarr! Septic Tank Hotel Meledak, Ya Ampun...Dua Karyawan
Satu Keluarga Meninggal karena HIV/AIDS
Danlanal Denpasar Pamitan Saat Acara Berbuka
Menilik Spa Plus-plus di Bali, Tak Puas Uang Kembali
Mobil Sehat Tabanan Layak Jadi Percontohan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar