KALAU ada hiburan wisata spektakuler menjelang lebaran, inilah dia objek permainannya. Festival Perang Meriam di Sungai Kapuas. Sekitar 300 buah meriam sudah terpasang di panggar. Meriam dengan diameter satu meter dan panjang 4-6 meter ini terlihat sudah siap untuk dibunyikan. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak mempusatkan permainan ini di Gang Muhajirin, Jalan Tanjungharapan, Kelurahan Banjar Serasan, Pontianak Timur.
Permainan meriam di pinggir Sungai Kapuas sudah melegenda. Permainan ini dilakukan secara turun temurun oleh warga yang bermukim di pinggir sungai. Meriam dibuat dari kayu log. Dulu kayu log dengan mudah diperoleh dari perusahaan sawmill yang terdapat di pinggir sungai. Seiring ambruknya industri kayu, permainan meriam juga susut. "Dulu pernah sampai 1000 buah meriam. Sekarang kalau bisa main meriam 300 itu sudah bagus," jelas Mawardi, warga Banjar Serasan.
Kayu log yang sudah dibelah kemudian ditebuk dengan membuang bagian isinya. Setelah itu ditangkupkan kembali. Diikat dengan menggunakan simpai. Sebagian besar menggunakan simpai rotan. Akhir-akhir ini rotan sulit didapat. Kalaupun ada harganya sangat mahal. Pembuat meriam akhirnya menggunakan tali tambang atau simpai besi. Meriam-meriam yang dimainkan saat ini sebagian besar merupakan meriam-meriam tahun sebelumnya. Hanya sebagian kecil yang mampu membuat baru.
Meriam yang sudah di atas panggar berarti siap untuk dibunyikan. Untuk itu digunakan karbit. Meriam dengan diameter satu meter atau lebih dan panjang lima sampai enam meter, untuk dapat menghasilkan bunyi maksimal paling sedikit menggunakan karbit 500 gram atau setengah kilo. Sebelum karbit dimasukkan, dipastikan dulu mulut meriam dan lubang cucul sudah tertutup dengan kertas yang sudah dibasahkan. Setelah itu masukkan air sekitar enam kaleng susu. Masukkan karbit. Biarkan selama 10-15 menit. Setelah dipastikan semua karbit hancur mendidih, meriam siap dibunyikan.
Bermain meriam perlu hati-hati. Bagi mereka yang tidak biasa, bisa menyebabkan alis mata menjadi hilang. Ini akibat sambaran api saat mencucul meriam. Pastikan wajah kita tidak satu arah dengan lubang cucul. Meriam yang berukuran besar menghasilkan bunyi yang sangat kuat. Getaran hebat juga akan terjadi. Karena itu siapkan mental jika ingin membunyikan meriam.
Suasana Sungai Kapuas nanti malam seperti perang benaran. Dentuman meriam dari satu tempat ke tempat lain saling sahut-sahutan. Api kebiruan muncul dari mulut-mulut meriam. Bagi yang ingin melihat perang sungguhan, datang saja ke pinggir Sungai Kapuas nanti malam. Bakal seru dan heboh.(abi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar