CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Rabu, 17 Agustus 2016

Heboh Doa Syafii di Depan Jokowi

JAKARTA (Pos Kota) – Penutupan Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR tahun sidang 2016/2017 di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakpus, Selasa (16/8), heboh. Doa penutup yang dibawakan anggota DPR dari Fraksi Gerindra, HR Muhammad Syafi'i, terkesan menyindir para petinggi negara.

Padahal pembacaan doa tersebut di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wapres Jusuf Kalla, jajaran Kabinet Kerja dan anggota DPR.

Cuplikan video yang viral di jejaring sosial Facebook dan Youtube menghebohkan publik ini berbunyi : "Ya Rahman ya Rahim, kami masih percaya kepada Mu, bahwa kami masih menadahkan tangan kepadamu. Artinya engkau adalah Tuhan kami, Engkau adalah Allah YME."

"Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat."

"Di mana-mana rakyat digusur tanpa tahu ke mana mereka harus pergi. Di mana-mana rakyat kehilangan pekerjaan di negara ini rakyat ini outsourcing, tidak ada jaminan kehidupan mereka. Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat."

"Hari ini di Kota Medan di Sumut, 5000 kepala keluarga sengsara dengan perlakuan aparat negara. Allah lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan. Allah kalau ada mereka yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka ya Allah. Tapi kalau mereka tidak bertaubat dengan kesalahan yang dia perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negara ini Ya Allah."

MENDAPAT SOROTAN

Politikus Gerindra ini menyadari dirinya akan mendapat kritikan dan sorotan. "Saya sadar bahwa setiap tindakan ada resikonya," jelasnya.

Namun ia mengaku ada ratusan SMS yang masuk. Semuanya merespons positif. Ada juga yang telepon langsung.

Menurutnya penyampaian doa itu semata-mata ingin memperbaiki kondisi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi. "Doa saya itu kan ditutup dengan kalimat kalau mau bertobat, ya bagus. Kalau tidak bertobat ya kita tetap sengsara," terang Muhammad Syafi'i.

Latar belakang doanya sama sekali tidak didasari rasa kebencian atau pun motif dengki kepada pemerintah.

KONTROVERSIAL

Doa penutup yang dibawa HR Muhammad Syafi'i itu memang menjadi kontroversial. Ada kesan menyindir, bahkan sebagian orang menyebutkan sebagai doa politis. Namun tak sedikit yang mendukung.

"Saya dukung isi doa itu. Nggak ada yang salah. Kenyataannya memang begitu kok," kata Supriyanto, warga Kampung Baru, Pondok Pinang, Jaksel.

Menanggapi insiden tersebut, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan Menteri Agama yang lebih pantas membaca doa. (setiawan)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search