Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yakni Dimas Kanjeng Taat Pribadi, ditangkap polisi, Kamis (22/9). Dia ditangkap atas dugaan terlibat dalam pembunuhan 2 orang bekas pengikutnya.
Bukan perkara mudah untuk menangkap Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Pasalnya, dia memiliki ratusan pengikut yang sangat setia melindungi. Selain menerjunkan ribuan petugas bersenjata lengkap, kepolisian juga melibatkan anggota TNI membawa kendaraan Barakuda, water canon, dan kendaraan taktis.
Terbukti, saat polisi masuk ke halaman padepokan, ratusan pengikut setia Dimas Kanjeng Taat Pribadi menghadang. Namun polisi bersikap tegas dengan mendobrak pintu rumah yang biasa ditinggali Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Di dalam rumah tak ditemukan. Akhirnya, Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditemukan di sekitar masjid padepokan. Kemudian Kanjeng yang mengenakan kaos ungu digelandang ke mobil barakuda dan dibawa ke Markas Polda Jatim di Surabaya.
[embedded content]
Peristiwa penangkapan Dimas Kanjeng Taat Pribadi mengingatkan pada fenomena di dunia maya yang terjadi pada awal 2015 lalu. Mulai Januari 2015, beredar video Dimas Kanjeng Taat Pribadi sedang menggandakan uang dan kemudian menjadi viral.
Dalam video, Dimas Kanjeng Taat Pribadi tampak sedang duduk di kursi. Di depannya menumpuk ribuan lembar uang ratusan ribu dan lima puluhan ribu berserakan. Dimas Kanjeng Taat Pribadi tampak terus mengeluarkan uang ratusan ribu dari saku jubah putihnya. Sambil duduk santai, pria yang memakai jubah dan sorban yang diikatkan ke kepala itu tampak terus mengeluarkan uang dari aku jubahnya.
Banyak orang menyaksikan ritual yang dilakukan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Sesekali dari mereka mengucapkan sepatah dua patah kata berbahasa Madura.
Dalam video yang diunggah pada 25 Januari 2013 oleh pemilik akun neo smith itu terulis keterangan: 'video ini bukti nyata bagaimana ki kanjeng yg bertempat tinggal di kabupaten probolinggo Jawa timur bisa menggandakan uang, aneh tapi nyata'.
[embedded content]
Polda Jawa Timur menduga motif pembunuhan yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi terhadap 2 pengikutnya karena takut kegiatan di padepokannya yang menyimpang terbongkar. Kegiatan padepokan yang menyimpang adalah aktivitas menggandakan uang.
"Abdul Gani ditemukan tewas di daerah Wonogiri Jawa Tengah dan Ismail tewas di daerah Kecamatan Tegal Siwalan, Kabupaten Probolinggo," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Prabowo Argo Yuwono.
(gur/gur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar