Tepat pada hari Sabtu, (17/9), telah berlangsung pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat. Acara tersebut akan berlangsung dari tanggal 17-29 September 2016, di kota kembang, Bandung. Namun, sangat disayangkan, yang ramai malah atlet renang PON yang diblur sebuah televisi.
Yap, beragam kontingen cabang olahraga yang telah melalui proses sehingga bisa bersaing secara maksimal untuk memperoleh yang terbaik malah kalah pamor dengan atlet renang yang disensor.
Dikutip dari Solopos, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjelaskan blur (penyamaran gambar) pada tayangan tersebut dilakukan oleh lembaga penyiaran (LP) itu sendiri, dan bukan atas perintah KPI.
Kasus itu masih didalami oleh KPI. Nah, para anak sekolah pun nggak mau kalah. Mereka juga ngasih komentar akan kasus ini. Mau tau apa kata mereka? Cek di bawah ini ya!
Baca Juga: Hah, Serial Kartun Dragon Ball Dilarang Tayang oleh KPI?
4 - Malah seksualisasi hal biasa?
Sebelum rame atlet renang yang disensor, tersebar gambar sapi diblur dan tokoh kartun yang disensor. Fatiha dari SMAN 68 Jakarta menyayangkan hal ini.
"Malah menurut gue dengan KPI nyensor segala macem itu malah menseksualisasikan hal-hal yang biasa. Siapa juga yang punya fantasi sama sapi kecuali yang emang punya beastiality?" katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar