Melansir laman Live Science, jantung tersebut ditemukan beberapa waktu lalu, tergeletak di pinggir jalan, dekat pom bensin di Norwalk, Ohio.
Mengutip The New York Times, pihak kepolisian tengah menginvestigasi dari mana organ tersebut berasal dan apakah itu terkait dengan perdagangan organ. Di sisi lain, para peneliti masih sangsi bahwa itu merupakan jantung manusia dan dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hal tersebut.Dr. Gregory G. Davis, profesor patologi dari Fakultas Kedokteran University of Alabama di Birmingham, mengatakan sulit menentukan organ tersebut merupakan jantung manusia atau hewan, hanya dengan melihatnya.
"Ada beberapa hewan yang punya bentuk dan ukuran jantung mirip dengan manusia, contohnya babi," ujar Davis, yang juga merupakan kepala laboratorium forensik di Jefferson County, Alabama, dan terlibat dalam investigasi.
"Anda tidak bisa hanya datang, melihat, lalu mengatakan, oh itu bukan jantung manusia."
Salah satu tes yang akan dilakukan ahli forensik adalah dengan uji darah pada organ tersebut. Tes itu akan melihat protein tertentu, yakni antigen, yang terdapat di permukaan sel darah.
"Manusia punya antigen tertentu di permukaan darah yang menjadi penentu tipe darah, yakni tipe A, B, AB dan O," terang Davis.
Sementara, hewan punya antigen yang berbeda, sehingga darah hewan tidak mungkin bisa digunakan untuk transfusi darah pada manusia.
"Perbedaan antigen itu akan membuat manusia menolak darah dari hewan."
Selain itu, antigen tersebut juga bisa menentukan jenis hewan pemilik jantung.
Tes lainnya adalah dengan melakukan ekstraksi material genetik dari sel jantung dan melakukan uji DNA. Kendati manusia dan hewan berbagi gen yang sama, terdapat perbedaan genetik yang cukup guna membedakan sel tersebut berasal dari manusia atau hewan.
Hingga berita ini diturunkan, otoritas di Toledo, Ohio masih melakukan uji forensik. Belum diketahui kapan hasil tes tersebut akan diumumkan. (les)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar