Liputan6.com, Alice Springs - Sebuah sekolah di Australia menyatakan permintaan maaf setelah seorang siswa yang menghadiri acara sekolah dalam kostum sebagai Adolf Hitler dinobatkan sebagai salah satu siswa 'berpakaian terbaik'.
Skandal itu terungkap hari Rabu 7 September 2016 di St Philip College, sebuah sekolah swasta di kota Alice Springs. Pihak sekolah kemudian meminta maaf kepada siswa Yahudi yang berada di sekolah itu berkat program pertukaran siswa.
Kepala sekolah membenarkan bahwa siswa itu sudah meminta izin sebelumnya kepada 'seorang anggota staf pengajar yang terpandang' untuk berpakaian seperti diktator Nazi. Ia pun diberikan persetujuan.
"Di sekolah yang sibuk ini, siswa itu memang datang kepada seorang anggota staf pengajar yang terpandang, dan bertanya, 'apakah ini OK?' dan anggota staf pengajar itu menjawab, 'ya'," kata kepala sekolah, Roger Herbert kepada Australian Broadcasting Corporation sepereti dikutip dari BBC, Minggu (11/9/2016).
"Sekarang staf ini benar-benar menyesal, bahwa dia telah memberikan persetujuan itu, dan saya sekarang benar-benar khawatir tentang keadaannya."
Bulan lalu seorang ibu di Western Australia dikritik karena mewarnai anaknya yang berkulit putih dengan warna hitam, sebagai persembahan kepada idolanya, pemain Australia Nic Naitanui.
Naitanui, yang berdarah Fiji, mengatakan di Twitter bahwa ia tidak percaya ada maksud buruk yang disengaja.
"Ibu anak itu harus merenungkan kejadian itu, dan untuk lain kali memilih metode lain," ujar Naitanui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar