Bintang.com, Jakarta Perceraian seringkali membawa drama yang panjang, seperti hak asuh anak atau pembagian harta gono-gini. Pasangan suami istri di Rusia yang sedang dihadapkan dengan perceraian juga merasakan drama tersebut. Bahkan, kisah mereka sampai ramai dibicarakan media setempat karena sang suami mengambil tindakan yang tidak biasa.
Mantan pasangan suami istri ini, Margareta dan Sergei, bisa dibilang keluarga yang cukup berada. Sebelumnya mereka meninggali sebuah rumah mewah, dan setelah perceraian itu, mereka memutuskan untuk membagi rumah mewah mereka menjadi dua. Eits, jangan pikir mereka menjual rumah tersebut dan membagi rata hasil penjualannya, ya.
Menurut Margaret, Sergei sudah beberapa kali mencoba mengusirnya dan putra mereka dari rumah tersebut. Terakhir, dengan cara yang tidak biasa, Sergei "membagi" rumah itu menjadi dua bagian dengan membawa beberapa pekerja untuk membangun tembok di area-area yang sudah disepakati kepemilikannya.
Berdasar cerita yang Bintang.com kutip dari Odditycentral.com, Margaret dan putranya sedang menikmati sarapan ketika para pekerja datang dan memulai proses pembagian rumah itu dengan mendirikan tembok pembatas, yang mana tangga menuju ke lantai 2 dan 3 rumah itu termasuk ke bagian milik Sergei. Artinya, selama Margaret belum membangun tangga baru, ia tak memiliki akses menuju lantai atas. Para pekerja bahkan tak peduli dengan teman Margaret yang sedang tidur di lantai atas, mereka terus mengerjakan tembok itu dan tak mengizinkan Margaret membangunkan temannya terlebih dahulu. Akhirnya, Margaret terpaksa menelepon polisi untuk mengevakuasi temannya turun dari lantai 3.
Sebelum perceraian resmi dan kejadian "tembok pembatas" ini, mantan pasangan suami istri tersebut telah menghabiskan waktu 6 tahun terakhir untuk bertikai di pengadilan. Ketika ditanya mengapa mereka tak menjual saja rumah tersebut dan membagi rata hasilnya, Margareta menjelaskan bahwa harga properti di Rusia sedang anjlok, "kami berdua tidak ingin rugi", tambahnya.
Well, setidaknya pasangan bisa bersepakat walau hanya untuk satu hal yang berujung pada kehebohan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar