CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Rabu, 12 Oktober 2016

Heboh Gas Elpiji 3 Kg yang Dioplos Air

heboh-gas-3-kg-yang-dioplos-airDIAMANKAN – Petugas Polresta Depok menunjukan tabung gas 3 kg yang berisi air dan kini diamankan di mapolresta.
VIVANEWS

*Tabung Lebih Berat, Hanya Menyala Sebentar

Warga Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok merasa resah dengan beredarnya tabung gas bersubsidi ukuran 3 kilogram yang diduga dioplos dengan air. Jika tabung gas itu dikocok, ada bunyi yang tidak biasa, seperti bunyi air.

"Ada 10 tabung gas yang kami sita dari 3 agen, itu sudah kita periksa secara fisik saja. Ada keanehan, salah satunya kalau dikocok itu seperti ada bunyi air di dalamnya," ujar Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus, Selasa (11/10).

Selain itu, dari berat tabung gasnya terdapat perbedaan. Berat tabung gas ukuran 3 kg dalam kondisi isi seberat 5 Kg. "Kalau yang ini beratnya bisa sampai 10-12 Kg," imbuhnya.

Sementara itu, keanehan lain terdapat pada segel tabung gas. Untuk zona Depok, seharusnya segelnya berwarna merah muda.

Kendati ada dugaan dioplos dengan air, namun menurut warga ke polisi, gas tersebut masih bisa menyala walaupun tidak lama seperi gas pada umumnya.

"Menurut warga menyala, tapi tidak lama. Menyala cuma sekitar 25 menitan saja, setelah itu mati," imbuh Firdaus.

Polisi telah meminta keterangan dari 3 orang agen (J, A dan N) yang menjual tabung gas tersebut dan seorang warga bernama Yani yang membeli tabung gas ke salah satu agen tersebut.

"Semalam sudah kami mintai keterangan tiga orang agen tersebut dan kami amankan tabung gas dari ketiganya total ada 10 tabung gas ukuran 3 Kg," tuturnya.

Penyitaan ini dilakukan menindak lanjuti keluhan warga bernama Yani ke Mapolres Depok. Yani mengeluhkan tabung gas ukuran 3 Kg yang dibelinya di agen berinisial J hanya menyala selama 25 menit saja, padahal dia baru membelinya.

Polisi belum bisa memastikan apakah gas tersebut memang benar dicampur air atau ada zat lain. Polisi akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengetahui apa isi gas tersebut.

"Untuk agen-agennya sudah kita mintai keterangan," pungkasnya.

Pihak Agen yang menjual tabung gas tersebut mengaku mendapatkan gas tersebut dari seorang penjual keliling.

"Mereka mengaku membeli dari pedagang gas keliling yang menggunakan motor yang di belakangnya ada baknya itu," ungkap Firduas.

Berdasarkan keterangan J, dia mengaku membeli tabung gas tersebut dari pengecer tersebut baru satu kali.

"Ngakunya baru satu kali, beli 20 tabung. Dia beli seharga Rp 17 ribu, kemudian dijual lagi ke pengecer seharga Rp 18.500," jelas Firdaus.

"Kalau J itu biasanya beli dari distributor di PAL, cuma karena lagi kosong akhirnya dia beli dari pedagang keliling," lanjutnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh agen berinisial A dan N. Mereka mengaku baru pertama kali membeli gas tersebut dari pria misterius itu baru satu kali.

"Kalau A dan N itu menjual kembali ke pengecer sehara Rp 20 ribu," ungkapnya.

Diduga, modus yang dilakukan penjual gas 3 kg isi air ini dengan menawarkan dagangannya di malam hari langsung ke pihak pengecer. Harganyapun sama dengan harga di agen dan pangkalan yakni Rp16 ribu.

"Harganya sama Rp 16 ribu, orang itu menjualnya langsung door to door," kata Ketua Hiswana Migas Kota Depok, Athar Susanto, Selasa (11/10).

Athar menambahkan, warga Kota Depok sudah tertipu oleh pihak-pihak yang sengaja mengambil keuntungan. Athar menegaskan, jika membeli secara resmi, pangkalan tidak boleh menerima elpiji 3 kg dari luar agen yang membinanya.

"Karena kalau beli di pangkalan tidak mungkin, pangkalan tidak boleh sembarangan asal terima gas diluar agen yang membina," jelasnya.

Athar menengarai modus ini tidak mungkin dilakukan oleh agen atau pangkalan. Apalagi penjualan dilakukan pada malam hari.

"Ya tidak sempat agen melakukan itu. Jadi ada orang di luar Kota Depok yang mencari peluang. Jadi warga ditipu sepertinya," tegasnya.

Athar menghimbau ibu rumah tangga dan usaha mikro harus lebih waspada. Ia meminta warga dan pengecer langsung membeli di agen resmi.

"Diharapkan ibu-ibu rumah tangga dan usaha mikro membeli elpiji 3 kg di pangkalan resmi yang memiliki papan pangkalan," tuturnya.

Athar menengarai kasus ini muncul di tengah kelangkaan gas 3 kg karena banyak warga yang bergelut di bidang usaha mikro. Banyak pula warga yang ingin menjual gas elpiji 3 kg.

"Karena semua orang ingin jual elpiji 3 kg dan ini dipakai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab menjual tabung, namun isinya air. Banyak UKM yang butuh gas tersebut untuk berdagang. Hal ini dimanfaatkan," ucapnya.

Athar menambahkan, warga juga harus teliti dengan plastik pembungkus pada tutup mulut tabung. "Beli di SPBU dan outlet resmi yang dipasok oleh pangkalan resmi dengan tanda plastik wrap warna pink yang tertera nama agen di Kota Depok," katanya.

Pihaknya juga meminta masyarakat tak mudah terkena bujuk rayu. Gas elpiji 3 kg isi air, kata dia, pasti saat digoyangkan berbunyi gemercik air.

"Jadi kalau pembeli jeli, tabung kalau digerak-gerakkan tidak ada suara air, ya pasti gas isinya. Tapi kalau ada suara gemercik, ya pasti air, bukan gas," tutur Athar.

Apalagi jika ditimbang, jelas dia, bobot gas elpiji 3 kg asli adalah 8 kilogram. Tabung gas berisi gas asli, lanjutnya, tidak akan berbunyi saat digoyangkan.

"Kalau gas tidak akan berbunyi gemercik karena isinya propan dan botan. Jadi, tidak bersuara atau bersuara seperti suara pasir," tegas Athar.

Saat ini, polisi masih mencari pedagang keliling yang bermotor tersebut. Sementara polisi menyita 10 tabung gas ukuran 3 Kg dari ketiga agen tersebut untuk diteliti lebih lanjut. (viv/oke)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search