Pulau Pisang, INDDIT.com – Seorang pemuda bernama Nur di Kabupaten Pulau Pisang, Kalimantan Tengah menjadi perbincangan hangat. Dia sudah 8 tahun hidup layaknya Tarzan di sebuah hutan di desa Bahaur, Batu Raya, Kahayan Kuala, Kalteng.
Dari informasi yang dilansir dari kabarkalimantan, Nur memiliki ayah dan ibu bernama Bella dan Sumiati.
Namun, entah apa alasan keduanya mengasingkan Nur dan hidup bagai Tarzan di hutan.
"Saya kasihan, dulu waktu pertama melihat anak itu terlihat sehat dan segar. Namun, akhir-akhir ini anak tersebut kondisinya semakin memprihatinkan. Tidak tahu umurnya berapa," ujar Tini, warga desa Bahaur pada mncmedia.
Tini mengatakan bahwa Nur sudah 8 tahun terakhir hidup di hutan, tanpa dibekali alat masak dan hanya diberi makan sehari sekali.
"Untuk menyambung hidup, sang Tarzan ini hanya memakan dedaunan yang ada di sekitar tempat berteduh."
Warga lain, Vinsen menerangkan jika alasan kedua orang tua Nur mengasingkannya lantaran anaknya tersebut mengalami gangguan mental.
"Dia diketahui mengalami gangguan mental sehingga orang tua pemuda ini terpaksa mengasingkannya ke dalam hutan, tapi apakah ini solusi terbaik?" ujar Vinsen.
Dikatakan Vinsen, meski Nur mengalami gangguan kejiwaan, para warga sekitar menilai tindakan mengasingkan Nur ke dalam hutan adalah berlebihan padahal Pemkab memiliki RSJ Kalawa Atei di Bukit Rawi.
"Buat apa mempunyai RSJ jika pemerintah tidak bisa carikan solusi," kesal Vinsen.
Sementara itu, Camat Kahayan Kuala, Nadie Rustam saat dikonfirmasi justru tak mengetahui ada warganya yang hidup sebagai tarzan di hutan.
"Saya akan cari tahu informasinya dulu kepada Kepala Desa Bahaur. Nanti saya hubungi lagi," kata Nadie dengan nada bingung.
"Nanti saya berikan data yang lebih akurat," janji Nadie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar