KAYUAGUNG - Masyarakat Kota Kayuagung, khususnya kaum ibu-ibu beberapa hari ini dihebohkan dengan dugaan penipuan bermodus arisan online. Uang arisan para anggota diduga dibawa kabur owner arisan online berinisial JR dan wanita yang diduga istrinya, In. Keduanya, warga pendatang yang menetap di Jl Cokroaminoto, Kelurahan Cintaraja.
Tak tanggung-tanggung, uang arisan yang dibawa kabur mencapai lebih dari Rp1 miliar. Ironisnya lagi, para korban dari arisan online via Fb itu sebagian besar memiliki pekerjaan tetap seperti PNS, pekerja swasta, dan wirausaha.
Seperti yang dikutip dari laman akun facebook (Fb) AnaTu Suzana. Tertulis; "Siapapun teman Fb yang mengenali orang yang ada di foto ini..mohon dengan sangat untuk cepat menghubungi kami di 0822782400xx... atau segera melapor ke pihak yang berwajib....karena yang ada difoto telah melarikan uang arisan sejumlah lebih kurang 1 m...Mohon dengan sangat atas bantuannya".
Ada juga akun NopitaSari yang menuliskan; "Penipu kelas kakap ini Iin/Jonh Risky. bagi yang melihatnya di mana saja tolong hubungi polisi terdekat." Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, arisan online via Fb di Kayuagung ini telah berjalan dua tahun terakhir.
Dalam menjalankan aktivitasnya, JR memasukkan para member ke dalam grup tertutup arisan online. Selain anggota atau member, sulit melihat dan mencari informasi karena para owner men-setting grup secara tertutup. Bahkan anggota arisan online pun sudah mencapai 900 lebih orang. Kehebohan arisan online mulai merebak sejak satu semester terakhir. Lantaran akun JR yang merupakan owner arisan online dengan user name Sosialita Morge 9 *Jhon Risky* sekaligus member di grup arisan telah diblokir pada Senin (17/10).
Penutupan akun Fb tersebut membuat heboh netizen. Terutama para member atau anggota grup tertutup arisan online JR. Bahkan, kronologi pada akun grup arisan online tersebut telah dihapus.
BG, salah seorang peserta arisan online menyebutkan, anggota arisan online itu ada yang ikut sistem menurun, juga sistem duet. Artinya, para anggota tidak hanya mengikuti satu arisan saja, tapi juga kloter arisan lain. Member dalam kategori ini bisa memilih nomor urutan satu.
Syaratnya, anggota itu membayar iuran lebih besar dibanding member lainnya. Sementara member lainnya setelah membayar iuran melalui owner, nanti owner akan menyerahkan uang itu ke member yang berada di nomor urut satu dengan potongan Rp100.000 sebagai administrasi.
Namun banyak yang ikut sistem duet. Seorang member dalam sistem duet, katanya, bisa untung Rp100 ribu per minggu. Sistem duet itu misalnya, get Rp3 juta per dua minggu diikuti dua orang. Orang pertama tanpa modal lagi. Sedangkan orang kedua harus transfer Rp1,1 juta. Setoran ditambahkan Rp100 ribu (dari Rp1 juta menjadi Rp1,1 juta) untuk biaya administasi bagi owner.
Sedangkan orang pertama tadi mendapat transferan Rp900 ribu. Seharusnya terima Rp1 juta,tapi karena dipotong owner sebagai cost administrasi jadi hanya terima Rp900.000. "Dua minggu berikutnya, orang pertama setor ke orang kedua nilainya Rp2juta, tapi melalui owner," kata BG.
Menurut BG, setelah sukses bermain pada nominal kecil, para anggota arisan online ini banyak bermain pada nominal get yang lebih besar. Mulai dari Rp5 juta, Rp13 juta hingga puluhan juta.
Pada awal permainan, JR selaku owner begitu sportif mentransfer uang arisan tepat waktu. Namun setelah berjalan tiga hingga lima bulan pada semester terakhir tahun ini, owner tidak lagi mentransfer uang ariasan itu.
"Kami belum mendapat laporannya," kata Kapolres OKI AKBP Amazona Pelamonia SH SIK. Ditegaskannya bahwa masyarakat harus lebih waspada terhadap segala bentuk penipuan yang ada. "Sistemnya harus terbuka. Kalau tertutup, mungkin ada apa- apanya," ujar dia.
Jenis penipuan beragam. Bisa investasi belanja online dan lainnya. "Karenanya, jangan mudah terpengaruh iming-iming yang besar karena bisa saja hal tersebut adalah penipuan," tegasnya.(gti/ce1)
Jumat, 21 Oktober 2016
Heboh, Penipuan Arisan Online
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar