TRIBUNJAMBI.COM - Viral pernyataan Rocky Gerung pengamat politik yang juga dosen filsafat UI yang mengatakan bahwa kitab suci adalah fiksi.
Ucapannya tersebut kini menuai kontroversi.
PAda acara Indonesian Lawyer Club Rocky mengatakan bahwa kitab suci adalah hal yang fiksi, namun berbeda dengan fiktif.
Hal ini lantaran menurut Rocky Gerung, kata fiksi dianggap negatif karena dibebani oleh kebohongan, sehingga fiksi itu selalu dimaknai dengan kebohongan.
"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," ujarnya.
Dirinya juga mengungkapkan makna telos yang dalam bahasa Yunani yang memiliki arti akhir, tujuan ataupun sasaran.
Baca: Viral! Rocky Gerung Sebut Kitab Suci Fiksi dan Sindir Tingkah Laku Jokowi yang Ia Sebut Seperti Ini
Rocky kembali menekankan bahwa fiksi adalah baik, sedangkan yang buruk adalah fiktif.
"Dalam literatur, fiksi adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi. Kimianya sama. Orang berdoa dan baca novel kimianya sama, di dalam tubuh sama. Jenis hormon yang diproduksi sama," kata Rocky Gerung pada program ILC.
Pernyataan Rocky Gerung ini sontak menuai kontroversi, beberapa pihak mulai menanggapi pernyataannya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar