CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Jumat, 30 Desember 2016

7 Teori Konspirasi paling Heboh Sepanjang Tahun 2016

Putri Diana biasanya tidak peduli dengan segala omongan tentangnya, tapi lain ceritanya kalau omongan itu berkaitan dengan putra-putranya. (Sumber Pinterest dan LFI/Photoshot)

Di tengah duka kepergian Lady Di atau Putri Diana, teori konspirasi menyeruak terkait kecelakaan nahas yang menimpa dirinya dan sang kekasih Dodi Al Fayed. Menurut laporan resmi, mobil Marcedes-benz W140 yang ditumpangi Diana celaka akibat kelalaian sang supir, Henri Paul. supir itu dilaporkan mengemudi dengan kecepatan tinggi dalam keadaan mabuk.

Ada pula yang menyebutkan bahwa kejadian yang menghilangkan nyawa sang Lady terjadi akibat kilatan cahaya kamera paparazi. Tak sedikit pula yang mengatakan, Princess of Wales tewas karena dibunuh agar tak menikahi Dodi yang merupakan seorang muslim.

Sementara itu ayah Dodi, Mohamed Al Fayed, mengatakan bahwa keluarga kerajaan, badan intelijen Inggris dan AS, berada di balik peristiwa mengenaskan tersebut. Mohamed juga mengatakan bahwa mereka melakukan hal tersebut agar Diana tak jadi menikahi anaknya.

Namun hal tersebut dibantah oleh mantan bodygourd Diana, Ken Wharfe. "Saya bisa mengatakan dengan yakin, berdasarkan pengalamanku selama puluhan tahun sebagai polisi, bahwa kematian Diana bukan pembunuhan, melainkan kecelakaan maut yang seharusnya bisa dicegah."

Diana, kata dia, "bukan korban dari kekuasaan tersembunyi yang menganggap perempuan itu bakal membawa malu (karena menikahi seorang Muslim), melainkan korban dari perilaku ceroboh sang kekasih dan kesalahan pengawalnya."

Kesalahan pertama, kata Wharfe, adalah pemilihan bodyguard yang dipekerjakan keluarga Fayed--yang tak bisa berkata "tidak" pada orang yang membayar mereka.

"Dodi memerintahkan Henri Paul (yang dalam pengaruh alkohol) untuk menyetir malam itu. Pengawalnya seharusnya pasang badan, menolak membiarkan Diana masuk ke mobil."

Kedua, Dodi memerintahkan sang sopir untuk menjalankan mobil secepat mungkin. "Rees-Jones seharusnya membantahnya. Seorang petugas perlindungan polisi tidak akan ragu-ragu untuk menolak keinginan Dodi," kata dia. "Seandainya saya bersama dengan Diana kala itu, saya akan melakukan intervensi."

"Menurut saya, itu sulit dipercaya. Pendapat saya sebagai seorang profesional, tak ada bukti yang mendukung teori tersebut," kata Wharfe saat ditanya apakah kematian Diana direncanakan atau tidak.

Ia menambahkan, adalah gagasan yang konyol jika ada yang menyalahkan Ratu Inggris, Perdana Menteri, atau siapa pun dalam pemerintahan Britania Raya atas kematian Diana. Sebab, bukan pengawal pribadi mereka yang sedang bersama sang putri kala itu.

Mantan Kepala Metropolitan Police, Lord Stevens, pada 2006 juga menolak klaim pembunuhan yang disuarakan sejumlah orang, termasuk ayah Dodi, Mohamed al Fayed.

Mantan petinggi polisi Inggris itu membantah bahwa Diana dibunuh oleh mata-mata Britania Raya, atau suruhan suami Ratu Elizabeth, Duke of Edinburgh, juga dugaan bahwa Diana dalam kondisi hamil atau bertunangan dengan Dodi.

Operasi Paget menyimpulkan hal yang sama yang disampaikan penyelidik Prancis pada 1999, bahwa sopir Henri Paul mengemudi dalam kecepatan tinggi dalam kondisi mabuk. Lord Stevens mengatakan, tuduhan bahwa Diana dibunuh "tidak berdasar".

5 dari 8 halaman




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search