CIREBON- Sejumlah petugas dari Disbudparpora Kabupaten Cirebon mendatangi Desa Karangmalang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Rabu (20/12). Kedatangan mereka setelah warga sekitar menemukan benda-benda yang diduga berasal dari zaman kerajaan di masa lalu.
Benda-benda tersebut berupa batu bata kuno dan batu nisan utuh yang diperoleh dari lahan pertanian milik salah satu warga di Blok Dukuh Kedondong, Desa Karangmalang. Bahkan sebelum ditemukannya batu bata dan batu nisan tersebut, warga sekitar pernah menemukan 6 koin dengan lubang di tengah yang asal-usulnya masih misterius.
Sekertaris Desa Karangmalang, Nana Supriyatna, mengatakan penemuan tersebut berawal dari laporan masyarakat desa kepada kuwu Karangmalang yang menemukan uang kuno serta sering kali melihat hal-hal yang aneh di lokasi lahan pertaniannya.
"Lahan itu lahan petani bawang, milik warga sini tapi disewa orang Pangenan. Orang yang nyewa sering lihat hal-hal aneh. Selain itu pernah juga nemu uang kuno, akhirnya lapor ke kuwu dan langsung ditindak lanjuti," ujarnya.
Menurutnya, pihak pemerintah desa dibantu warga kemudian langsung melakukan pencarian dan berharap menemukan artefak atau benda-benda peninggalan lainnya. Dan benar saja, ketika dilakukan penggalian, ditemukan sejumlah batu bata kuno berukuran besar dan batu nisan dari didalam tanah.
"Sudah dilihat langsung oleh orang dinas. Bahkan orang dinas langsung lihat lokasi penggaliannya. Saat ini sedang diteliti dan berkoordinasi dengan arkeolog dari Bandung. Kemungkinan besar benda-benda ini ada kaitannya dengan zaman kerajaan Mataram. Tapi itu masih kemungkinan, masih harus menjalani proses pemeriksaan," imbuhnya.
Jika nanti hasil pemeriksaan memang berkaitan dengan Kerajaan Mataram, hal tersebut tidaklah aneh. Pasalnya pendiri Desa Karangmalang adalah keturunan dari Kerajaan Mataram. "Pendiri Karangmalang itu Ngabei Malang Sembirang, keturunan dari Kerajaan Mataram. Jadi kemungkinan besar arahnya ke sana. Tapi untuk pastinya kita tunggu hasil dari dinas dan arkeolog," bebernya.
Sementara itu, Khaidir, tokoh pemuda Kecamatan Karangsembung berharap dengan penemuan tersebut sedikit banyak bisa menambah hikayat khasanah budaya nusantara dan menjadikan wilayah Cirebon Timur semakin kaya akan budaya.
"Tapi tentu syaratnya harus serius. Penemuan-penemuan benda kuno ini harus direkonstruksi ulang, dibentuk lagi, dicocokan dengan cerita dan sejarah yang ada di masyarakat sekitar. Sehingga tabir masa lalu bisa dibuka dan kembali disaksikan oleh generasi yang sekarang," ungkapnya. (dri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar