Jumat lalu, jumlah siswa yang kesurupan hanya tujuh orang. Pada Sabtu, jumlahnya bertambah banyak mencapai 15 siswa.
Sebagian warga Banyumas meyakini, tiap orang yang ikut kesenian ebeg atau kuda lumping akan dimasuki oleh indang atau sebangsa roh halus.
Di saat-saat tertentu, indang ini akan keluar dan menyebabkan orang itu mengalami kondisi setengah tak sadar. Lantaran tak sadar, ia pun tak bisa mengendalikan tingkah lakunya.
Soal ini, Muzaeni menduga ada gangguan psikologi pada siswa. Namun ia tak bisa memastikan apakah kesurupan massal ini dipicu oleh seorang siswa yang mengikuti kesenian ebeg atau kuda lumping.
"Ya kan gejala psikologi ya. Coba nanti seperti apa," dia menambahkan.
Muzaeni juga memastikan, siswa yang sempat kesurupan akan dibimbing langsung oleh guru Bimbingan dan Koseling (BK) dan mendapat perhatian khusus.
Sekolah juga akan memanggil orangtua siswa untuk berkoordinasi agar kejadian itu tak terulang lagi di masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar