Fakta bahwa ada 27 merek makarel kalengan yang mengandung cacing parasit tentu saja sangat mengejutkan konsumen. Menurut uji laboratorium yang dilakukan oleh pihak berwenang, jenis cacing parasit yang ditemukan dalam ikan makarel adalah Anisakis sp. Cacing Anisakis sp dapat memicu penyakit yang disebut Anisakiasis.
Jika seseorang tidak sengaja mengonsumsi cacing atau telur cacing ini, maka ada dampak kesehatan yang dapat terjadi pada dirinya. Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Pencernaan, dr Ari Fahrial Syam SpPD, larva cacing bisa menempel di dalam lambung atau usus halus.
Kondisi ini tidak sehat karena larva cacing bisa menimbulkan nyeri perut, mual, muntah, kembung, diare ada darah dan demam.
Untuk orang yang memiliki alergi, maka larva cacing dapat memicu munculnya reaksi alergi di tubuhnya.
"Selain itu keberadaan larva cacing ini pada tubuh manusia juga bisa menyebabkan reaksi alergi pada tubuh manusia yang bisa berakibat fatal," kata dr Ari Fahrial, dilansir laman republika.co.
Cacing anisakis memang tidak dapat berkembang biak di tubuh manusia, karena ia adalah parasit ikan makarel dan siklus hidupnya di tubuh ikan. Namun jika larvanya masuk ke tubuh manusia, ia bisa bertumbuh menjadi besar.
"Sejauh ini sebagai dokter penyakit dalam yang melakukan endoskopi saya tidak pernah menemukan secara langsung larva cacing Anisakis di saluran pencernaan pasien. Tapi saya pernah mendapatkan berbagai cacing lain seperti cacing gelang (Askaris), cacing cambuk (Trikuris) atau cacing pita (Taenia) yang didapat melalui pemeriksaan endoskopi," jelasnya lagi.
Kasus temuan cacing Anisakis dalam tubuh manusia lebih banyak terjadi di Jepang, karena kebiasaan makan ikan mentah seperti sushi atau sashimi.
Memang cacing ini akan mati jika ikan dimasak dengan benar, namun mencegah lebih baik dari pada mengobati. Tindakan BPOM yang menarik produk makarel dari pasaran dianggap sudah sangat tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar