Masing-masing sekolah rata-rata diikuti oleh 15 hingga 30 siswa. Terbagi dalam dua kelompok, murid putri berada dibarisan depan untuk membawa papan nama sekolah dan replika obor. Sedangkan yang putra mengangkat ogoh-ogoh dan memainkan gamelan.
![]() |
Pawai yang dibuka oleh Plt Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara berlangsung seru. Meski harus berjalan cukup jauh namun anak-anak TK ini terlihat ceria.
Justru para orang tua yang lebih heboh dari pada putra putri mereka. Sembari membantu sang anak mengangkat ogoh-ogoh tetap saja tidak melupakan trend masa kini, berswafoto. Ada juga yang live Facebook dan Instagram.
![]() |
Menurut salah seorang guru TK, melalui kegiatan ini bisa memperkenalkan dan melestarikan budaya Bali kepada anak sejak usia dini.
"Tujuannya ini untuk melestarikan kebudayaan Bali dengan mengajak anak-anak ikut berpartisipasi dalam pawai ogoh-ogoh ini," jelas Ni Komang Kembariani, guru TK Lestari Denpasar Barat, selepas pawai.
"Ini juga menyambut Hari Nyepi atau pengerupukan yang akan datang minggu depan (17 Maret 2018)," imbuhnya.
Sementara, para peserta mengaku senang dan menganggap pawai ini sebagai permainan yang menyenangkan. "Senang ikut pawai ogoh-ogoh sama ibu guru dan teman-teman," ungkap Arya, salah seorang siswa TK kelas B.
(jor/jor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar