Beberapa waktu lalu kepada detikHealth, Veronica Adesla, psikolog klinis di Personal Growth menjelaskan bahwa pelecehan seksual dapat terjadi pada siapa saja tanpa pandang bulu. Bahkan sekalipun orang tersebut telah menjaga dan membawa dirinya dengan pintar dan baik di lingkungan. Meski begitu, pembawaan tetap menjadi hal yang perlu diperhatikan guna meminimalisir risiko.
"Oleh karena itu, perilaku menjaga dan membawa diri dilakukan sebagai langkah untuk meminimalisir terjadinya pelecehan seksual bukan untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya pelecehan seksual. Bagaimanapun pelaku harus bertanggung jawab penuh atas pelecehan seksual yang dilakukannya," jelas Veronica.
Lebih jelas soal pelecehan seksual, psikolog dari Universitas Indonesia, Bona Sardo, MPSi pernah menjelaskan segala bentuk perilaku yang menjurus ke arah seksual atau merendahkan orang lain sudah dapat dikategorikan sebagai pelecehan. Ini dapat berupa fisik maupun verbal.
"Bahkan ada sebagian orang yang bahu saja tidak suka disentuh, padahal untuk beberapa orang bahu termasuk area yang bisa dikatakan 'aman', tetapi jika mencolek bahu dengan keadaan yang tidak diinginkan sudah dianggap sebagai pelecehan secara fisik," ujar Bona.
Tonton juga 'Duh! Pamela 'Duo Serigala' Dilecehkan Pejabat':
(ask/up)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar