CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Jumat, 03 Juni 2016

Heboh Turis Turki Diminta Bayar Visa Padahal Gratis

Dream - Ulah nakal oknum pertugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta tengah menjadi perbincangan hangat netizen media sosial. Ini berawal dari sebuah posting-an yang diunggah oleh seorang traveler yang juga penulis buku 'The Naked Traveler', Trinity.

Trinity membagikan sebuah posting-an dalam akun Twitter-nya. Ia menuliskan,

"Imigrasi Soetta BAN***! Temen gue paspor Turky harusnya free visa ke Indonesia, dipaksa bayar Rp500 rb!"

"Btw, ini kedua kalinya kejadian di Soetta. 1 temen paspor Filipina bbrp tahun yl n barusan temen Turki dipalak imigrasi pdhl free visa," tulis Trinity, 31 Mei 2016.

Lewat tweet tersebut Trinity mengungkapkan kekesalannya pada oknum petugas imigrasi Soetta yang memungut biaya visa dari temannya. Padahal, Turki termasuk satu dari 75 negara yang mendapatkan Bebas Visa Kunjungan (BVK) ke Indonesia.

Dengan kata lain, warga negara Turki yang berkunjung ke Indonesia harusnya tidak punya kewajiban membayar visa. Namun, oknum petugas tersebut malah meminta uang Visa on Arrival sebesar Rp500.000,00

Posting-an tersebut lantas menuai reaksi dari netizen lainnya. Banyak yang berkomentar dan mengaku pernah mengalami pengalaman serupa.

@YesikaMO, "Ho oh.. Malu2in.. Bbrp waktu lalu temen sy dr Inggris jg punya cerita yg sama. Duh.."

@Heru P. Yuda, "my friend experienced same thing. He threatened 2 call his friend at Ministry of Law, then immgrtn official let him go free"

Menanggapi kasus yang tengah ramai tersebut, Heru Santoso, Kepala Bagian Humas Ditjen Imigrasi angkat bicara.

Heru seperti dikutip travel.kompas.com, mengatakan, petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta sudah melakukan kewajiban mereka sesuai prosedur. Petugas bertanya mengenai masa tinggal di Indonesia kepada turis Turki tersebut. Tetapi turis bernama Tony Tezer Tezulastiran itu tak tahu sampai kapan akan tinggal. Ia pun belum mempunyai return ticket.

Alhasil, petugas imigrasi bandara meminta Tony membayar VOA karena belum jelas akan sampai kapan tinggal di Indonesia dan juga belum memiliki return ticket.

Heru menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan petugas imigrasi itu bukanlah pemalakan atau pungutan liar (pungli) sebagaimana kabar yang beredar luas.

Baca Juga :

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search