JAKARTA – Belakangan Padepokan Brajamusti dan Padepokan Dimas Kanjeng mendadak tenar usai kasus membelit guru spiritualnya.
Gatot Brajamusti terjerat kasus narkoba, pemerkosaan, hingga kepemilikan senjata. Sementara Dimas Kanjeng Taat Pribadi terjerat kasus penipuan dan pembunuhan.
BERITA REKOMENDASI
Menanggapi hal tersebut, pengamat sosial dari Universitas Gadjah Mada, Sunyoto Usman, berharap organisasi mainstream seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah memberikan pemantauan dan pembinaan terhadap padepokan-padepokan yang ada.
"Padepokan yang baik masih banyak. Artinya, tidak bisa dibuat generalisasi bahwa padepokan selalu negatif. Yang menarik justru nuansanya diberi agama. Saya kira organisasi mainstream seperti NU dan Muhammadiyah harus memberikan pembinaan," katanya saat berbincang dengan Okezone, Rabu (28/9/201/6).
Pembinaan itu, Sunyoto menjelaskan, baiknya dikembangkan dalam bentuk interaksi sehingga ajaran yang diberikan memang murni bernuansa Islami dan tidak dimanipulasi.
"Kalau tidak ini kan agama dipakai. Itu kan ada ikatan emosional (antara guru padepokan dan pengikut). Kalau ikatan emosional nanti pemimpinnya berada di puncak strata. Itu seperti figur yang menjadi panutan. Semua ide datang dari dia. Tidak pernah dikonfirmasi dengan teks dan doktrin yang sudah ada. Seolah-olah itu sebuah kebenaran," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar