BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Mahasiswa diharapkan bisa berperan aktif menjadi agen perubahan dalam tertib berlalu lintas di jalan. Itulah inti dari sosialisasi dan seminar Police & Jasa Raharja Go to Campus, kerjasama kepolisian dan Jasa Raharja yang berlangsung di aula Politeknik Negeri Batam, Selasa (20/9/2016).
Ada yang berbeda saat masuk ke ruangan aula Poltek siang itu. Tidak lain karena pertama kali masuk, peserta seminar seolah masuk ke dalam rumah hantu. Di dalamnya sudah menanti beberapa orang yang berhias layaknya korban kecelakaan. Penuh luka-luka. Sebagai pendukungnya, ada beberapa layar tv yang menampilkan kasus-kasus kecelakaan di jalan, yang tak sedikit merenggut nyawa pengendara.
"Pas masuk tadi, bukan untuk menakut-nakuti. Itu peringatan kalau tak hati-hati berlalu lintas, ceroboh, akibatnya seperti itu," kata Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agung Budi Maryoto yang hadir pada kesempatan itu.
Kegiatan sosialisasi dan seminar tentang keselamatan berkendara, menurutnya sangat penting. Terlebih di kalangan mahasiswa. Lantaran korban kecelakaan di jalan saat ini, masih didominasi usia produktif. Mulai usia 16 hingga 30 tahun. Tahun ini Batam terpilih sebagai tempat penyelenggaraan program rutin, sinergi kepolisian dengan Jasa Raharja.
"Jumlah kecelakaan meninggal dunia masih cukup tinggi. Setiap hari 60-70 orang meninggal dunia. Kalau kita bersatu padu glorakan semangat berlalu lintas, yakin jumlah ini bisa dikurangi," ujarnya.
Sementara itu, Dirut Jasa Raharja, Budi Setyarso mengatakan, santunan yang diberikan pihaknya terhadap korban kecelakaan selama 5 tahun terakhir cukup besar. Setiap tahun rata-rata Jasa Raharja memberikan santunan Rp2 triliun.
"Kepri memang kecil dibanding skala nasional. Di sini Jasa Raharja bekerjasama dengan polisi terus berupaya melakukan pencegahan kecelakaan lalu lintas," ujar Budi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar