CARI HOTEL/TIKET PESAWAT/KERETA API MURAH DAN PROMO!

Pegipegi

Senin, 05 Desember 2016

Heboh, Alun Alun Rangkasbitung Jadi Panggung Hiburan Rakyat

RANGKASBITUNG – Sabtu (3/12) malam, Alun-Alun Rangkasbitung benar-benar heboh. Lokasi yang berdekatan dengan Pendopo Kabupaten Lebak itu menjadi lautan manusia. Dari penduduk sekitar hingga masyarakat Baduy Luar, semua tumplek blek jadi satu. Peringatan hari jadi Lebak ke-188 terasa lebih berkesan dan lebih merakyat. Alun-Alun Rangkasbitung pun berubah jadi panggung hiburan rakyat.

Sejumlah pejabat yang hadir di acara itu terlihat happy dengan show spektakuler yang dipertontonkan Wayang Ajen. Dari mulai Deputi Pengembangan Pemasaran Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, Sekretaris Deputi Pengembangan Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata, Mumus Muslim, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi hingga Ketua DPRD Kabupaten Lebak, Djunaedi Ibnu Jarta, semua terlihat sumringah.

Senyum mengembang langsung terlihat saat pameran seni intalasi dan workshop tentang 1000 wayang golek, suguhan Musik Gamelan Tatalu, pertunjukan kesenian khas Baduy Mapag Semah, persembahan khusus artis cilik Antika Wandandini, artis pop Sunda Yanti Puja serta pesembahan Tari dan Musik Nusantara Berdendang yang dibawakan tim Wayang Ajen yang sering meramu kata-kata Menpar Arief Yahya itu dipertontonkan di hadapan sekitar 5.000 orang yang memadati Alun-Alun Rangkasbitung.

"Bagus sekali. Teknologi multimedia, tata cahaya, tata suara dan tata panggungnya luar biasa. Sosialisasikan Pesona Indonesia, potensi dan kekayaan alam maupun seni budaya, jadi mudah masuk," tutur Deputi Pengembangan Pemasaran Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, Sabtu (3/12) malam.

Penonton juga sangat reaktif. Banyak yang menyimak serius sajian Wayang Ajen yang sudah diakui UNESCO sejak 2010 itu. Di bagian lucu, penonton juga ikut tertawa spontan. Dari mulai aksi super damai 212, pesan wisata religi 1000 Madrasah yang sedang digeber Kabupaten Lebak, hingga jurus-jurus sakti Menpar Arief Yahya dalam mengembangkan pariwisata Indonesia, semua direspon sangat positif. "Pesannya sangat kekinian. Wayang Ajen memang menyuguhkan sesuatu yang beda. Ini sangat unik," sambung Esthy.

Persembahan Tari dan Musik Nusantara Berdendang juga terlihat menarik. Sajian Bungong Jeumpa Aceh, Ondel-Ondel Betawi, Manuk Dadali Jawa Barat, Lir Ilir Jawa Tengah, Poco-Poco Maluku, serta Yamko Rambe Yamko yang dirangkai secara medley menghasilkan sajian yang luar biasa. Rasa kebangsaannya jadi makin terasa. Semangat Bhineka Tunggal Ika – nya jadi makin menyala.

"Pesannya memang seputar semangat kebangsaan, 'virus' pariwisata lewat brand Pesona Indonesia, gerakan Go Digital yang diusung Kemenpar,  Bhineka Tunggal Ika dan menjaga keutuhan NKRI," tutur Wawan Gunawan, dalang wayang ajen.

Kematangan Wayang Ajen yang pernah tampil di 49 negara selama 17 tahun itu benar-benar terlihat. Warna-warna menarik yang didapat saat manyambar penghargaan untuk penampilan terbaik di Festival de Titeres de Canarias 2009 Spanyol kembali dipertontonkan di Rangkasbitung. Racikan-racikan show spektakuler saat tampil di Yakutsk, Republik Sakha (Yakutia), Federasi Rusia, 2012 silam juga ikut disisipkan. Interaksi aktif antara penonton, wayang dan dalang yang sempat diperlijhatkan di Yunani, Belanda, Perancis dan Italia juga tetap diperlihatkan.

Hasilnya? Serta merta tepuk tangan menggema. Pesan filosofi yang disampaikan dalam lakon Dewi Kekembang Arummembuat ribuan penonton terkesima Semua akhirnya sepakat bahwa Indonesia h



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search