Balikpapan Heboh Ada Makam Berdarah, Kalau Ini Air Terjun Berdarah

Antartika - Warga Balikpapan sedang dihebohkan dengan makam yang mengeluarkan darah. Rupanya jauh di Antartika sana juga terdapat fenomena seperti itu, tapi di air terjun.

Sebuah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bukit Damai Sentosa Sungainangka, Balikpapan, Kalimantan Timur membuat geger warga. Di makam tersebut, keluar cairan yang diduga adalah darah. detikcom coba mengonfirmasi tentang kebenaran kabar tersebut. Paur Subbag Humas Polres Balikpapan, Iptu Tri Ikwan DJ menjelaskan, cairan yang keluar dari makam tersebut bukanlah darah.

"Itu bukan darah karena tidak ada bau anyir atau amis. Merah bisa dari akar, gelembung. Bisa karena udara panas di tanah karena sebelumnya tidak ada hujan," ujar Tri dalam pesan kepada detikcom, Senin (9/10/2017).

Hebohnya kabar tersebut membuat banyak warga yang berdatangan. Tri mengatakan pihak kepolisian beserta warga setempat telah menimbun cairan di makam tersebut dengan tanah.

Foto: Internet

Kisah Air Terjun Darah di Antartika

Jauh sebelum kejadian makam berdarah di Balikpapan, sudah ada fenomena alam yang bikin dunia tercengang. Fenomena itu dikenal dengan nama Blood Falls, alias Air Terjun Darah!

Waktu itu tahun 1911, ketika para ahli geologi menemukan air terjun unik dan misterius di Antartika. Air terjun ini mengeluarkan air berwarna merah darah. Letaknya tepat di ujung gletser Taylor, McMurdo Dry Valleys, Antartika, Kutub Selatan. Air terjun itu kemudian disebut dengan Blood Falls.

Para peneliti kemudian berasumsi, warna merah tersebut berasal dari ganggang. Namun penelitian dari tahun ke tahun membuktikan, warna merah tersebut berasal dari banyaknya zat besi yang terkurung di balik gletser tersebut.

(modernnotion.com/Google Maps)

Benar saja, 2 juta tahun lalu tempat ini merupakan danau purba yang berair tawar. Kemudian, permukaan air laut meninggi dan menutupi Benua Antartika. Danau itu pun terperangkap di bawah air laut yang membeku.

Mikroorganisme di dalamnya kemudian hidup dengan cahaya matahari dan oksigen yang terbatas. Itulah mengapa danau purba tersebut penuh zat besi. Saat keluar dan terkena oksigen, warnanya pun berubah merah.

Namun menuju ke Dry Valleys, sangatlah susah. Tidak ada penerbangan reguler atau kapal laut, hanya bisa naik helikopter dan biasanya hanya para peneliti saja yang ke sana. Soal operator tur tur, salah satu yang menjual paket wisata ke Dry Valleys adalah McMurdo Dry Valleys, harganya pun tak main-main.

(mendozapost.com/Google Maps)

(aff/aff)