BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Uang adalah masalah yang paling sensitif di dunia pendidikan di Provinsi Kepri saat ini.
Setelah keluarnya beleid Gubernur Kepri tentang bolehnya sekolah memungut SPP dari siswa, masalah lain pun bermunculan.
Ada sekolah yang memungut sumbangan siswa untuk membangun musala selama tiga tahun, namun hingga kini musala tersebut belum ada wujudnya.
Sebelumnya, ada lagi informasi yang tak kalah mirisnya.
Sejumlah pembangunan sekolah di Kota Batam mangkrak dan sampai sekarang tak jelas rimbanya.
Belum lagi mengurai berbagai kisrruh pendidikan, kini muncul lagi berita yang menghebohkan.
Orangtua siswa di Sekolah Muhammadiyah dihebohkan oleh surat edaran kepala sekolah.
Sekolah yang terletak di Kompleks KDA Batam Centre itu akan menerapkan sistem denda bagi siswa yang terlembat membayar uang SPP.
Tidak tanggung-tanggung, dendanya Rp 5.000 per hari.
Pihak sekolah beralasan, tunggakan SPP siswa di sekolah itu mencapai Rp 500 juta.
Sejumlah pihak pun bereaksi terkait denda yang diterapkan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar