JAKARTA, JITUNEWS.COM - Publik saat ini sedang ramai akan aksi kampanye Celup (sekerek, lapor, upload). Kampanye Celup adalah mengambil foto tindakan yang dianggap asusila lalu diupload ke media sosial yang diwadahi Celup.
Natal dan Tahun Baru Nanti FPI Bakal 'Libur' Pakai Medsos, Alasannya Ini
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto menanggapi aksi tersebut. Menurutnya, tujuan aksi tersebut sudah baik, namun cara yang dikampanyekan yang dianggap salah.
"Niatnya baik, agar ruang publik tak dicemari tindakan asusila. Tetapi mengupload tindakan asusila tak dibenarkan," kata Susanto, Rabu (27/12).
Promosi Ajudannya yang Jomblo, Sandiaga Uno: Minat PM Sis
Kampanye Celup sudah disosialisasikan ke sejumlah media sosial, yaitu Facebook Celup, Instagram cekrek.lapor.upload, dan Line @fpf7760i. Nanti masyarakat hanya perlu mengambil gambar, melapor, lalu mengupload foto atau video yang dinilai adalah tindakan asusila. Namun, KPAI menyebut cara kampanye tersebut perlu diperbaiki.
"Hemat saya niat baik harus dilakukan dengan cara yang baik pula," kata Susanto.
Kampanye Celup ini sendiri digagas oleh mahasiswa semester 5 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Koordinator kampanye ini adalah fadli Zaky. Tujuan dilakukannya kampanye Celup ini adalah untuk mengembalikan fungsi ruang publik yang sesungguhnya, bukan sebagai tempat untuk 'memadu kasih'.
Fadli Zon, Jokowi, Hingga Ahok Ucapkan Selamat Natal di Sosial Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar