Advertisement
INDOBERITA.com – HEBOH!!! Ahmad Dhani Usulkan "Haramkan Ahok" Masuk Masjid, Ia Dibully Netizen!!!
AHMAD DHANI adalah seorang musisis yang gerangannya tidak menyukai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering dipanggil Ahok. Ahmad Dhani terus berulah dengan menyerang bakal saingannya di Pilkada DKI 2017 yaitu sang petahana Ahok di jejaring media sosial twitter.
Advertisement
Senin lalu dia menuliskan tweet yang meminta MUI mengharamkan mantan bupati Belatung Timur itu untuk masuk masjid.
"Harusnya MUI mengHaramkan Ahok masuk mesjid jika utk Pen Citra an di pasca Pilkada," tulisnya di akun pribadinya @ahmaddhaniprast.
Baca Juga:
Bukannya mendapat dukungan dari netizens, mantan suami Maia Estianty itu justru di-bully habis-habisan.
"Emangnya mesjid punya MUI," tulis netizen meretweet tulisan Dhani.
Masih banyak umpatan yang disampaikan netizens pada Dhani. Bahkan ada yang sampai mengomentari akurasi tulisan Dhani yang dianggap tidak sesuai aturan bahasa Indonesia.
"Hahaha pascapilkada, pilkadanya aja belom. Oon," tulis netizen lainnya.
Banyak juga yang mempertanyakan sikap suami Mulan Jameela itu karena tidak memberi perlakukan sama pada Hary Tanoe. Bos MNC group itu juga mengunjungi beberapa masjid belakangan ini. Dhani diminta berlaku adil dalam mengkritik orang.
"Hary Tanoe kok enggak dikritik juga," kata netizen.
Menanggapi permintaan Ahmad Dhani tersebut, KH Amidhan selaku anggota Dewan Pertimbangan MUI memberi penjelasan.
"Pengharaman itu dalam rangka apa dulu. Kalau tujuannya untuk kepentingan politik, siapa pun tidak oleh menggunakan masjid untuk Pilkada," jelas Amidhan kepada Tabloid bintang, Rabu (29/6).
Kemudian Amidhan menambahkan penjelasan lainnya misalnya soal Bill Clinton yang pernah datang ke Indonesia dan masuk ke Mesjid Istiqlal.
"Terkait non muslim masuk masjid sebenarnya tidak boleh. Tapi ada juga imam yang membolehkan. Seperti Bill Clinton aja masuk masjid Istiqlal. Itu masih debatable-lah," paparnya.
Sumber : jpnn.com
Advertisement
Tidak ada komentar:
Posting Komentar