Publicapos.com- Guyonan ringan dengan Mukidi sebagai tokoh utamanya, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kisah Mukidi tersebar cepat dan berantai lewat Facebook, WhatApps dan Blackberry Messenger (BBM).
Mukidi adalah sosok fiksi dalam sejumlah kisah humor. Tak ada yang tahu pasti kenapa nama Mukidi yang terpilih. Tapi konon katanya, nama Mukidi ini memang sudah lama menjadi bahan candaan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pastinya nama Mukidi ini berkesan ndeso, kampungan, atau bahasa kekiniannya bully able. Tak heran bila joke-joke bermunculan soal Mukidi ini. Bila di Jawa Barat, sosok Mukidi ini mungkin bisa disandingkan dengan Kabayan.
Banyak yang bertanya-tanya, siapa sih Mukidi? Kenapa sih dia jadi bahan candaan? Siapa penulis kisah Mukidi? Baca juga: Cerita Lucu Mukidi yang Mengocok Perut
Kisah kelucuan Mukidi, Markonah, Wakijan dan teman-temannya itu ditulis di sebuah blog beralamat https://ceritamukidi.wordpress.com. Adalah Soetantyo, pria berusia 62 tahun sosok penulis cerita Mukidi. Seperti dilansir solopos, Pak Yoyo atau Pak Tantyo mengisahkan awal mula petualangan Mukidi. Soetantyo merupakan pensiunan sebuah perusahaan farmasi di Jakarta, Boehringer Ingelheim.
Pria kelahiran 7 Februari 1954 ini mengatakan petualangan Mukidi juga menceritakan keluarga bersar dan sahabat-sabahatnya. Tokoh Mukidi merupakan pria Cilacap yang mudah akrab dengan siapa saja. Istrinya bernama Markonah, mereka mempunyai anak bernama Mukirin dan Mukiran. Sahabat Mukidi adalah Wakijan.
"Saya sengaja mengambil nama-nama Banyumasan…kebetulan saya berasal dari Purwokerto. Makanya ada nama Marto Kapiran, Karto Mlogo dan lain-lain. Mukidi ini sebenarnya nama yang pernah ngehits di tahun 1980-an karena pernah digunakan di salah satu film Warkop," ujar pria yang kini tinggal di Jatibening, Bekasi.
Pak Yoyo yang mempunyai alamat Facebook Soetantyo Moechlas mengisahkan kegemaran menulis cerita Mukidi diawali tahun 2000-an. Saat itu dia masih menjadi trainer di perusahaan farmasi. Setiap pagi saat acara radio Idakrisna Show di Delta FM Jakarta dia kerap mengirimkan cerita-cerita lucu. Cerita lucu itu ada yang merupakan murni hasil kreasinya. "Cerita lucunya itu memang ada yang asal ngarang, namun ada pula yang berasal dari luar," jelas pria berputra satu ini.
Tak hanya itu dia juga kerap menyelipkan cerita-cerita lucu saat dia mengisi pelatihan. "Saya kan trainer jadi sering banget untuk mencairkan suasana saya menyelipkan cerita Mukidi. Di perusahaan tempat saya bekerja itu juga kan ada buletin, cerita-cerita lucu Mukidi juga sering diterbitkan di buletin kantor saya."
Kebiasaan menyebarkan kisah lucu Mukidi berlanjut di era media sosial. Postingan Mukidi kali pertama diunggah di blognya pada Agustus 2012. Setiap pagi, Facebook Pak Yoyo juga memposting petualangan Mukidi. Hingga akhirnya kisah Mukidi menyebar viral via broadcast Whatsapp dan BBM
"Dari situ kemudian kisah Mukidi menyebar. Saya sendiri tidak menyangka kok bisa menjadi viral begini. Kebetulan saya kan bersahabat dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar, kalau pagi cerita Mukidi belum nongol, biasanya saya langsung dihubungi 'Mana nih Mukidinya' hehehe," paparnya.
Sudah ratusan kisah Mukidi yang wira-wira di media sosial, ke depan Pak Yoyo berjanji tetap menghadirkan kisah-kisah lucu petualangan Mukidi. ''Kalau dulu pas awal-awal Mukidi itu ceritanya agak vulgar, sekarang sudah dikurangi."
Pria yang telah menulis buku berujudul 30 Tahun Jadi Tukang Obat dan Laskar Pelawak ini mengaku usia bukanlah halangan untuk tetap berkarya. Mensyukuri setiap babak kehidupan menjadi prinsip hidup yang dipegangnya. "Syukuri apa yang ada pada dirimu. Jangan terlalu serius karena orang lainpun demikian," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar