Ia juga seorang reporter.
VIVA.co.id – Selama ini, majalah Playboy selalu menjual sensualitas wanita dengan memasang model-model seksi dan vulgar. Tetapi, pada edisi Oktober mendatang, Playboy tampil beda. Majalah tersebut memasang model cantik berhijab. Model tersebut diketahui bernama Noor Tagouri.
Noor bukan berprofesi sebagai model. Ia wartawan Amerika Serikat. Noor tampil di majalah berlambang kelinci tersebut dengan mengenakan jins, jaket kulit dan sepatu kanvas. Ia terlihat tampil percaya diri dan bangga dengan hijabnya. Noor mengaku tujuannya menjadi wartawan adalah untuk menjadi pembawa berita pertama di televisi komersial AS.
Sehari-harinya, wanita cantik ini memproduksi berita dan juga video-video pendek untuk jaringan televisi di jaringan berita di Negara Paman Sam itu. Tagouri percaya pengalamannya sebagai seorang perempuan Muslim telah membuatnya menjadi seorang reporter yang lebih baik.
"Sejujurnya, saya pikir menjadi seorang wanita Muslim berjilbab, membantu saya mendapatkan kepercayaan" katanya kepada Playboy seperti dilansir dari News.com.au.
Meski demikian, Noor sadar tidak mudah menjalani hidup sebagai muslim di AS, yang seringkali dianggap komunitas negatif dan dieksploitasi media. "Aku seperti, 'Hei, aku tahu bagaimana rasanya menjadi disalahpahami di media. Aku tidak akan melakukannya untuk Anda. Saya ingin menceritakan kisah Anda karena penting dan layak untuk sebuah keadilan," kata wanita berusia 22 tahun itu.
Menurutnya, dengan tampilnya ia mengenakan hijab, dapat menyadarkan orang-orang untuk lebih menghargai perbedaan, khususnya, untuk komunitas muslim di Amerika. Ia percaya yang dilakukannya sangat bermanfaat, dan membantu mencerahkan dan menyelamatkan orang lain.
Meski Tagouri menerima banyak kebencian dan kritikan di internet, ia tidak menghiraukan masalah tersebut.
"Ini hanya energi negatif dan tidak sehat. Saya pastikan untuk menjaga lingkaran besar orang di sekitar saya yang membuat saya dihukum," katanya.
"Entah itu di tempat kerja atau di rumah, orang-orang yang memiliki kepentingan terbaik di hati menyuarakan keprihatinan mereka dan kritik mereka, dan aku bekerja pada mereka," ujarnya.
Selain itu, menurutnya, ia hanya melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan dan tidak khawatir tentang orang-orang yang marah karena mereka tidak suka sesuatu yang ia kenakan. "Ini memberdayakan saya. Ini membantu saya melakukan apa yang ingin saya lakukan," kata dia
Menurutnya, dengan menggunakan hijab tidak akan membuatnya membawakan berita dengan narasi yang tendensi dan berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar